Mohon tunggu...
Eliyas Yahya
Eliyas Yahya Mohon Tunggu... Petani - Rakyat Indonesia

Citizen Reporter, aktif sebagai Pengampu di anakindonesiapandai.com , penulis lepas di beberapa media.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kedudukan Mantri dalam Dunia Kesehatan Ketika Sebelum dan Pasca Kemerdekaan

24 Juli 2021   19:15 Diperbarui: 24 Juli 2021   19:29 10198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dahulu di zaman kemerdekaan kata mantri sangat familiar dalam kehidupan masyarakat, Pak Mantri loh ya, bukan menteri hehehe, Mantri adalah perawat/pembantu Dokter laki-laki dalam dunia medis, tugasnya adalah membantu dokter melayani pasien bahkan diberi wewenang untuk menyuntik oleh dokter yang dibantunya.

Kisah ini saya dapat dari veteran kemerdekaan bernama Alm Mbah Kasno Prawirodirjo, beliau adalah mantan pasukan perang di Irian dalam Operasi Trikora, yang diberangkatkan untuk membantu tim medis.
Kedudukan Mantri didunia militer ketika perang sangatlah dibutuhkan.
Pak Mantri Kasno Panggilannya, pangkatnya Sersan Satu, beliau ketururan Patih Kutoarjo R Ng. Djaya berbongso, beliau lulusan sekolah Mantri, menjadi mantri di KKO-AL yang bermarkas di Perak Surabaya.

" Dalam sebuah kisah, tidak hanya saat tugas, beliau juga menjadi mantri dirumahnya yang terletak di Kapas Jaya Surabaya, Mantri diwaktu itu sebagai  pengenal pengobatan modern kepada masyarakat yang saat itu hanya mengenal pengobatan tradisional. Banyak tetangga yang datang kepada Pak Mantri untuk berobat." Cerita Anak Beliau kepada penulis

Mantri adalah lulusan Sekolah Mantri yang dibentuk oleh Belanda, yang dibentuk secara kilat guna menghadapi Wabah Virus pada saat itu, dulu lulusan pertamanya dijadikan Mantri penyakit PES, Cacar dan penyakit lainnya, karena banyaknya yang terserang virus dan keterbatasan tenaga medis.

kini Mantri sudah tak lagi dipakai, digantikan oleh Perawat, Bidan atau gelar lainnya. Tetapi Mantri tetap berjasa di negeri kita, sebagai penolong orang-orang yang sakit, terutama ketika Wabah Virus dizaman penjajahan Belanda.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun