*
Aku adalah perihal lumrah tentang harta yang dijarah
Aku adalah ikhwal delik harga mencekik
Aku larut dalam carut marut kasus yang mengerucut
Mencatat wajah pucat pemungut sisasisa nasib dan proletar
Dimana aku bisa menjadi selimut wajah berdebu
Pengganti matras tebal dirambut gimbal
Wadah pengganti daun jatipenjual sayur dalam bakul
.
Pagi ini
Hanya aku dan secangkir teh hangat
Dimana aku bukan sekedar paragraph harap yang menguap
“Realita absurd segera berbenah”
.
Aku yang mulai basi ketika senja bertamu
Jamuan mewah labium pengeja marcapada
Tak enggan mengantar hamdalah
Tentang episode eksklusif nan elusif
**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H