Mohon tunggu...
Eliyani
Eliyani Mohon Tunggu... karyawan swasta -

\r\nhttp://elysta-simplewish.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meniriskan Matahari

26 Juli 2016   11:31 Diperbarui: 26 Juli 2016   11:38 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sedingin ini dia berangkat ke bukit
Dibawanya beberapa ikat temali dan jala dari benang sutera
Juga sekotak es batu dan sapu tangan
Dia hendak meniriskan matahari yang tenggelam dalam lamunan

"Tak ada yang abadi disini, tapi teruslah tumbuh" jawab edelweis ketika disalami

Dia hendak meniriskan matahari yang tenggelam dalam kenangan
Sebelum memetik air terakhir
Dari belukar yang menjalar di matanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun