**
Elang kau tergesa meyimpulkan pandang
Keakuanku dan kisah rindu yang kau kremasikan
Selaksa melepas bayang ketapang dalam kolam
Gurat bayang berpendar nanar
.
Seribu bait terpugar pongah
Kuintip terka dalam mengharu biru
Ada jengah
Ada tabu
Ada pepatah
Tapi adakah palsu tentang alasan petuahmu?
.
Angin mengabarkan dalam Tanya
Ada mimpi berserakan diberanda yang kau tunggu
Sajak sajak ku kelakarkan agar rindu tersamar abu-abu
O, elang, kau panjang lebarkan airmata prosa
.
Arakan rasa tersedak hening
Tapi sajak tak henti bergeming
Elang menikam kelam
Senja setia dibalik celah syair ketapang dalam kolam
Terhapus riak air
Tanpa bekas
.
O, elang aku menatapmu sebagai punggung yang sama
Bukan tentang sayapmu yang patah
Bukan tentang sorot yang tak lagi tajam
Bukan tentang predikat bintang dalam saku safarimu
Tapi aku menghardik keliru dalam mata itu
Kini dan lalu kau persoalkan dg alasan gender
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI