Mohon tunggu...
Eliyah Liya
Eliyah Liya Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan membaca adalah sebuah hobi. Tidak senang bertele-tele namun menikmati segala kerumitan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sedekah Tidak Perlu Menunggu Kaya

28 Juli 2023   09:20 Diperbarui: 28 Juli 2023   09:23 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Google (katadata.com)

"Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya."
(HR. Muslim)

Suatu hari, Rasulullah memberi nasihat pada Aisyah, "Wahai Aisyah, berlindunglah dari panasnya api neraka! Bersedekahlah meskipun hanya dengan setengah kurma!"

Rasulullah selalu menganjurkan umatnya untuk bersedekah. Ternyata, untuk bersedekah tidak perlu menunggu punya harta yang banyak. Tidak pula menunggu kaya baru boleh berbagi. Bersedekah pada orang lain sungguh tidak akan merugi, karena Allah pasti akan memberikan balasan yang lebih.

Pernah suatu ketika seorang sahabat datang menemui Rasulullah. Sahabat itu memberi Rasulullah sebuah mantel sebagai hadiah. Mantel itu sangat indah dan setiap ujungnya ada hiasan nan cantik. Dengan senang hati Rasulullah menerima mantel tersebut dan memakainya. Tidak lama kemudian, seorang sahabat yang lain berkata, "Masyaallah betapa indahnya mantel yang engkau pakai, wahai Rasulullah. Andai saja aku bisa memiliki mantel yang sebagus itu, aku pasti sangat bahagia."

Tanpa berpikir panjang, Rasulullah segera melepas mantel tersebut. Dengan ikhlas, Rasulullah memberikan mantel itu kepada sahabatnya. Rasulullah tidak pernah ragu memberikan benda terbaik miliknya. Rasulullah memang gemar bersedekah. Beberapa sahabat yang lain berusaha mencegah, "Jangan berikan mantel itu, wahai Rasulullah. Bukankah baginda sangat memerlukannya?"

Mereka pun menasihati sahabat yang meminta mantel tersebut, "Kenapa engkau meminta sesuatu yang menjadi hak Rasulullah? Tidakkah engkau tahu bahwa mantel itu sangat berguna untuk beliau?"

"Tidak apa-apa, wahai saudaraku. Aku percaya si fulan lebih memerlukan mantel ini. Insyaallah, akan ada mantel pengganti untukku nanti," ucap Rasulullah.

Bersedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan. Bersedekah tidak akan membuat miskin. Dengan sedekah, harta akan menjadi lebih berkah. Keberkahan bukan hanya dirasakan di dunia, tetapi juga di akhirat. Bukankah surga memiliki banyak pintu? Dan salah satu pintu ke surga bisa dengan jalan sedekah.

Kisah ini memberikan pelajaran bahwa bersedekah bukan tentang kaya atau miskin, tapi tentang keikhlasan. Bukan tentang seberapa banyak jumlah, melainkan seberapa ikhlasnya kita dalam memberi. Bersedekah juga tidak melulu berbentuk uang, dengan barang pun kita bisa bersedekah. Orang yang memiliki banyak harta ketika bersedekah mungkin terlihat biasa. Namun, yang luar biasa adalah ketika kita merasa sedang kekurangan, tetapi masih senang bersedekah. Rasulullah sangat senang bersedekah, semoga kita sebagai pengikutnya juga demikian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun