Mohon tunggu...
Eliyah Liya
Eliyah Liya Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan membaca adalah sebuah hobi. Tidak senang bertele-tele namun menikmati segala kerumitan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Budak dan Sedekah Kalung Putri Rasulullah

20 Juli 2023   10:52 Diperbarui: 20 Juli 2023   11:45 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu amalan baik yang sangat dianjurkan adalah bersedekah. Al-Qur'an secara tegas menjelaskan tentang keutamaan bersedekah. Dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-Hadid ayat 18, yang artinya "Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia." (Q.S Al-Hadid: 18).

Sedekah juga bisa dilakukan dengan banyak cara. Tidak harus berbentuk uang, bahkan mengajarkan ilmu yang kita miliki saja itu sudah termasuk bersedekah. Manfaatnya mengalir menjadi amal jariyah.

Pada zaman Rasulullah, banyak sekali kisah-kisah yang menginspirasi dan memberikan contoh tentang pentingnya bersedekah. Selain kisah Abdurrahman bin Auf, sahabat Rasul yang terkenal dermawannya, kisah putri Rasulullah juga sangat patut untuk diteladani, yakni Sayyidah Fatimah az-Zahra.

Dikisahkan pada zaman Rasulullah, suatu hari ada seorang laki-laki datang menemui Rasul. Ia memohon agar beliau memberikan makanan. Rasulullah yang saat itu tidak memiliki makanan menyuruh laki-laki itu menemui putrinya Fatimah. Fatimah saat itu hanya memiliki sebuah kalung emas pemberian bibinya. Ia lalu memberikannya kepada laki-laki itu. Kemudian laki-laki itu menemui Rasulullah dan memperlihatkan kalung emas itu kepada beliau.

Baca juga: Sebentar Lagi Lebaran Yatim, Yuk Bikin Mereka Bahagia! https://alazharpeduli.or.id/publikasi/artikel-berita/p/sebentar-lagi-lebaran-yatim-yuk-bikin-mereka-bahagia

Tak lama kemudian, Abdurrahman bin Auf datang. Ia membeli kalung emas itu. Laki-laki itu berterima kasih kepada Rasulullah dan pamit pulang.

Beberapa hari kemudian, utusan Abdurrahman bin Auf bernama Saham datang. Ia membawa pesan dari tuannya untuk memberikan kalung emas dan seorang budak pada Rasulullah. Rasulullah pun menerima pemberian itu dan memerintahkan Saham agar memberikan kalung emas itu pada Fatimah. Saham lalu menemui Fatimah.

Fatimah berkata pada Saham, "Aku menerima kalung ini dan aku memerdekakanmu."

Budak yang telah dimerdekakan itu berkata kepada Fatimah, "Saya sangat senang menyaksikan sedekah dari tangan ke tangan berikutnya. Kalung emas itu kembali padamu. Sementara itu, sedekahmu telah mengayakan orang miskin dan mendatangkan pahala bagi Abdurrahman bin Auf. Bahkan, kini kau telah membebaskanku. Maka karena kalung ini juga kamu akan masuk surga."

Kisah ini memberikan hikmah kepada kita bahwa sedekah yang diberikan dengan hati yang ikhlas akan mendatangkan keberkahan yang tiada henti bagi pelakunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun