Mohon tunggu...
Eliyah Liya
Eliyah Liya Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan membaca adalah sebuah hobi. Tidak senang bertele-tele namun menikmati segala kerumitan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ini Dia Bagian Hewan Kurban yang Baik untuk Diambil!

23 Juni 2023   09:33 Diperbarui: 27 Juni 2023   00:24 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari raya kurban menjadi salah satu perayaan yang ditunggu-tunggu oleh kaum muslimin. Pasalnya, pada hari raya tersebut, Allah Swt., melipatgandakan setiap ibadah sunnah yang dikerjakan. Pelaksanaan ibadah kurban dianjurkan untuk yang sudah mampu berkurban. Orang-orang yang akan melaksanakan kurban diimbau untuk lebih selektif dalam memilih hewan yang akan dikurbankan, karena ini juga menjadi salah satu syarat diterimanya ibadah berkurban.

Setiap yang berkurban boleh mengambil daging kurban, yaitu sepertiga bagian. Setelah itu dibagikan kepada golongan yang berhak menerima kurban. Setelah proses penyembelihan, nyatanya tidak semua bagian dari hewan kurban bisa dikonsumsi. Ada beberapa bagian yang tidak boleh dikonsumsi. Dilansir dari Okezone, (19/06/23) Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa, "Hewan kurban yang terkena PMK masih bisa dimakan. Yang tidak bisa dimakan yaitu jeroan, bagian mulut, kakinya. Tetapi daging yang lain-lain ini masih bisa." Dalam hal ini, semua bagian daging kurban bisa diambil dan dikonsumsi kecuali jeroan, bagian mulut, dan kaki.

Selain daripada itu, menurut Syeikh Nawawi, para ulama Mazhab Syafi'i menganjurkan orang berkurban untuk mengambil hati hewan yang dikurbankan. Dengan memakan hati hewan kurban, harapannya meniru penduduk surga yang menyantap hati hewan yang disediakan oleh Allah Swt. Tidak hanya itu, memakan hati hewan kurban juga sama dengan meneladani Rasulullah Saw.

Hal ini sejalan dengan penjelasan Syeikh Nawawi Al Bantani pada tausyiah ala Ibni Qasim perihal hewan yang senantiasa diambil oleh Rasulullah, "Daging yang dijadikan tabarrukan sebaiknya adalah bagian hati hewan kurban karena meneladani Rasulullah Saw. Rasulullah memakan hati hewan kurban yang tambahan dari kurban wajibnya. Pasalnya, meskipun kurban adalah wajib bagi Rasulullah, beliau menyembelih lebih dari seekor hewan kurban yang wajib itu."

Mengetahui segala hal yang berkaitan dengan daging kurban adalah salah satu bentuk kehati-hatian kita dalam menjalankan ibadah berkurban, karena segala ibadah yang kita kerjakan memiliki panduannya masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun