Mohon tunggu...
Elitawati Purba
Elitawati Purba Mohon Tunggu... -

saya mahasiswi dari STKIP Muhammadiyah Sorong

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Mudah Belajar

1 Juli 2013   13:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:10 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang tidakdapatdi pisahkan dari kehidupan manusia. Dalam proses pendidikan, belajar merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan.Belajar adalah suatu kegiatan yang kita lakukan sejak kita hidup didunia ini atau jugasuatu proses perubahan perilaku dan pola pikir yang dialami oleh seseorangseusai melakukan sesuatu. Didalam pendidikan formal seorang guru dituntut harus dapatmeningkatkan kemampuansiswanya dan bagaimana agar siswanya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan belajarnya, supaya siswa tersebut mengalami perubahan pola perilaku.

Tetapi saat inimasihbanyak kita melihat seorang guru hanya mengajar tetapi tidak mencoba mencari tahu apakah siswanya telah memahami atau belumatau sampai dimana kemampuan siswanya.Begitupun siswa-siswi masih banyak yang belum terbuka kepada gurunya, sampai dimana pemahanan siswa atas materi yang telah di ajarkan guru. Maka dari itu dalam mengajar seorang guru harus mempunyai model atau pun teori dalam proses penyampaian materi atau pelajaran kepada murid-muridnya. Untuk dapat mengukur kemampuan ataupun menggali kemampuan siswanya seorang guru harus kreatif dan melakukan variasi dalam mengajar. Agar siswa tersebut tidak jenuh dalam belajar dan agar siswa tersebut juga lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Jadi jika keduanya telah berjalan dengan baik maka dampaknya adalah semakin meningkatnya minat dan kemampuan siswa dan siswi.

Maka Untuk itu perlu adanya teori-teori belajar yang tepat yang diterapkan dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang diinginkan bisa tercapai dengan maksimal. Teori -teori pembelajaran berpedoman pada prinsip-prinsip pembelajaran yang dihasilkan dari pada kajian-kajian ahli psikologi pendidikan. “Teori Belajar Kognitif dalam Pembelajaran”. Teori belajar kognitif (Jean Piaget) lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses belajar yang terjadi dalam akal pikiran manusia atau gagasan manusia bahwa bagian-bagian suatu situasi saling berhubungan dalam konteks situasi secara keseluruhan. Jadi belajar melibatkan proses berfikir yang kompleks dan mementingkan proses belajar.

Dan dalam teori ini juga di bahas tentang munculnya dan di perolehnya schemata, skema tentang bagaimana seseorang mempresepsikan lingkungannya, dan dalam tahapan-tahapan perubahan (pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap) perkembangan saat seseorang memperoleh cara baru dalam mempresentasikan informasi secara mental dan biasanya perkembangan itu sangat relatife dan sangat berbekas. Pada teori ini lebih menekankan pada analisis terhadap kualitas respon anak. Dan melihat struktur alamiah dari respon anak dan perubahan dari waktu ke waktu. Teori ini merupakan azas kepada para pendidik agar dapat memahami tentang cara pelajar belajar. Selain itu, dengan adanya pengetahuan yang menyeluruh tentang teori ini pendidik diharapkan agar dapat menghubungkan prinsip dan hukum pembelajaran dengan kaedah dan teknik yang akan digunakan.

Contoh dari teori piaget ini adalah mengenai proses pembelajaran kalkulus di suatu universitas. Dosen hanya menjelaskan gambaran umum dari materi deferensial yang berupa kumpulan rumus-rumus dasar perhitungan. Kemudian dosen tersebut memberikan contoh soal kepada mahasiswa untuk di kerjakan dalam kurun waktu tertentu oleh setiap siswa. Dan selama mengerjakan soal tersebut mahasiswa diberi kebebasan untuk menerapkan soal itu seperti konsep yang sudah ada. Selama mereka mengerjakan itu, dosen mulai menunjuk beberapa mahasiswa untuk mengerjakan soal di papan tulis. Proses itu dapat menganalisis sejauh mana kemampuan mahasiswanya. Maka setelah soal itu dikoreksi, dosen menjelaskan kembali kekurangan atau kesempurnaan dari jawaban mahasiswa tersebut. Jika setelah itu tidak ada yang ingin bertanya lagi, maka itu sudah dianggap telah mengerti. Dan untuk mengingatkan kembali atau membuat mahasiswa lebih paham, maka dosen memberi soal untuk di kerjakan oleh mahasiswa di rumah atau dibahas bersama dengan teman-teman yang lain dan akan di kumpul pada hari pertemuan selanjutnya.

Saya juga mencoba membuktikan teori Jean Piaget itu. Dengan menjadikan teman-teman terdekat saya di Program Pendidikan Bahasa Inggris STKIP MUHHAMADIYAH SORONG semester II ( Atika, Uni, April, Ida, Indri, Tari, dan Ais). Saya menjadikan mereka sebagai objek saya karena saya dekat dengan mereka, sering berdiskusi dengan mereka, kita juga selalu berbicara bahasa inggris dan menerapkan grammar yang kita tahu dalam beberapa percakapan. Kita saling mengkoreksi kesalahan teman. Kita juga sering belajar bahasa Inggris dengan berbagai cara misalnya memiliki teman-teman dari luar Indonesia, mendengar musik barat bersama-sama, berbagi koleksi film barat dan sering menterjemahkan beberapa lagu bahasa Indonesia kedalam bahasa Inggris.

Dengan adanya kebersamaan dan tidak memiliki beban dalam belajar bahasa Inggris tersebut, maka kami dapat memahami pelajaran itu dengan baik dan lebih mudah untuk di pahami. Dengan adanya teori tersebut membuat kami menjadi mahasiswa yang lebih kreatif, menyenangkan dan lebih mandiri. Dengan teori belajar kognitif kami dituntut untuk lebih kreatif karena kami diminta untuk tidak hanya merespon dan menerima rangsangan saja, tapi memproses informasi yang telah kami peroleh dan berfikir untuk dapat menemukan ide-ide dan mengembangkan pengetahuan. Sedangkan membuat kami lebih mandiri contohnya pada saat kami berdiskusi bersama untuk mengulang kembali materi yang telah di ajarkan, bahkan kami menemukan sendiri pembelajaran baru yang belum di ajarkan olah dosen kami. Maka tanpa membuat dosen kerepotan mengajarkan kembali mengenai materi tersebut. Artinya adalah kami telah menggunakan fikiran kami dan kreasi sendiri dalam mengasah daya ingat kami dan mencoba lebih memahami kembali melalui berbagai cara tadi, tanpa bergantung dengan orang lain tetapi hanya sekelompok yang melakukan banyak hal bersama-sama.

Teori ini juga membantu kami lebih memahami bahan belajar secara lebih mudah. Karena kami selalu mengulang pelajaran yang baru di ajarkan dengan beberapa kegiatan yang sering kami lakukan bersama-sama tadi. Teori belajar kognitif ini membantu kami memahami bahan ajar lebih mudah karena kami sebagai mahasiswa merupakan orang yang dituntut harus menjadi peserta yang aktif, kritis dan mempunyai pengetahuan yang lebih dari dosen didalam proses pembelajaran. Kami juga harus memperoleh dan menyimpan informasi dalam ingatan kami. Serta menekankan pada pola pikir kami sehingga bahan ajar yang ada lebih mudah dipahami dan mudah untuk dimengerti.

Dari beberapa hasil yang kami dapatkan dari melakukan teori ini kesimpulannya adalah untuk dapat belajar atau memahami pelajaran dengan baik kita bisa dengan melakukan diskusi atau membuat kelompok dan melakukan hal yang membuat kita nyaman dalam mempelajari tersebut. Karena jika kita mengerjakan sesuatu tanpa beban maka semua itu akan terasa mudah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun