Mohon tunggu...
elita setyaningsih
elita setyaningsih Mohon Tunggu... Guru - happy face

memasak dan menulis adalah sebuah hobi yang menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Motivasi Belajar dalam Pembelajaran Matematika

21 Juli 2019   15:37 Diperbarui: 21 Juli 2019   15:41 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada jaman sekarang ini motivasi anak sangat dibutuhkan terutama dalam kegiatan pembelajaran. Motivasi sendiri berarti sebagai dorongan/penggerak untuk mencapai tujuannya. Sedangkan belajar merupakan proses yang akan menghasilkan perubahan-perubahan,pengetahuan dan pemahaman yang bersifat tetap. Motivasi belajar disebut sebagai seluruh dorongan untuk mencapai proses belajar. Memotivasi anak dalam proses pembelajaran sangat berfungsi sebagai penggerak untuk mencapai tujuan, menentukan arah perbuatan seseorang dan menjadikan seseorang lebih terarah sesaui dengan tujuan.

Motivasi terbagi menjadi dua yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik merupakan keinginan yang timbul pada diri sendiri(individual) tanpa pengaruh lingkungan,sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan pengaruh dari luar yang bisa berubah-ubah setiap saat. Motivasi instrinsik dan ekstrinsik sangat berfungsi dalam kegiatan proses belajar, contohnya dalam pembelajaran matematika dibutuhkan dorongan dalam diri sendiri untuk membangun keingintahuan anak terhadap matematika dengan cara memberikan nilai dan memberikan hadiah sehingga anak tersebut terdorong untuk mendapatkan yang terbaik dari gurunya.

Memberikan motivasi dalam pembelajaran matematika sangat berpengaruh besar dalam kegiatan dalam kelas terutama niali ujian akhir. Matematika merupakan pelajaran yang dianggap sulit oleh kebanyak orang, sehingga dengan adanya memotivasi siswa sebelum melakukan pembelajaran sangat berguna untuk kelangsungan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Anak-anak yang sulit menerima pelajaran matematika biasanya guru akan lebih memperhatikan lebih terhadap siswa tersebut, atau dengan cara memberikan tugas yang lebih banyak yang nantinya akan membuat anak menjadi terdorong untuk memahami setiap pembelajaran matematika. Dengan demikian anak menjadi semakin semangat untuk belajar karena adanya  dorongan untuk memahami pelajaran matematika.

Didalam pembelajaran matematika harus memiliki cara untuk membuat rasa kenyamanan dan semenarik mungkin sehingga anak-anak mudah untuk menyerap pembelajaran matematika. Contohnya  pemanasan otak sebelum melakukan pembelajaran dengan memberikan pertanyaan yang mudah terlebih dahulu  kepada beberapa siswa, sehingga dibuatlah semakin pertanyaan yang lebih kompleks dengan diselingi canda tawa ataupun dengan melakukan praktik langsung sehingga membuat mereka lebih enjoy dalam pembelajaran tersebut. Selain guru, orang tuapun sangat berpengaruh juga dalam hal ini, karena motivasi anak untuk belajar ke sekolahan dimuali dengan orang tua yang mendukungnya, lingkungan dan barulah sekolahan tersebut. Biasanya dengan terbentuknya motivasi dar diri sendiri kemudian lingkungan makan anak tersebut akan berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai yang terbaik untuk hasil ujiannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun