Pasokan sapi potong di Sumatera Selatan sebagian besar berasal dari peternakan rakyat, termasuk sapi potong yang dikembangkan didesa Budi Mulya, Kabupaten Banyuasin. Beternak sapi telah menjadi bagian yang terintegrasi dalam kehidupan masyarakat nagari Sungai Kamuyang. Beternak merupakan usaha sambilan selain berusaha tani tanaman pangan dan perkebunan. Desa Budi Mulya terletak di Kecamatan Air kumbang yang terdiri dari wilayah, dan dataran rendah. Penggunaan lahan didesa budi Mulya di dominasi areal pertanian, peternakan, perikanan dan perumahan. Penduduk desa budi mulya pada umumnya berprofesi sebagai petani dan peternak. Sebagian besar petani dan peternak tergabung ke dalam kelompok tani yang berada di bawah koordinasi budi Mulya dan Kementerian Pertanian. Kelompok tani bergerak tidak hanya di bidang pengembangan pertanian tetapi juga di bidang peternakan seperti peternakan sapi potong dan sapi perah. Kelompok tani ini memiliki kebun rumput sebagai sumber pakan ternak sapi mereka, namun belum mencukupi kebutuhan karena pertumbuhan rumput yang tidak maksimal serta luas lahan rumput yang sedikit. Selain itu kualitas hijauan yang masih rendah menyebabkan kurangnya suplai nutrien yang cukup bagi ternak dari hijauan tersebut. Hal ini terjadi karena tidak maksimal nya perawatan rumput seperti kurangnya pemupukan. Penggunaan pupuk kimia dalam waktu yang panjang dapat merusak unsur hara tanah. Selain itu, peternak juga harus mengeluarkan biaya dalam perawatan kebun rumput menjadi penyebab rendahnya kualitas dan kuantitas hijauan yang diperoleh. Mengatasi hal tersebut peternak menggunakan kotoran sapi sebagai pupuk tanpa pengolahan. Namun penggunaan kotoran sapi secara langsung dapat merusak tanaman seperti matinya tunas rumput saat baru tumbuh.


Metode pelaksanaan pengabdian ini mencakup tahapan-tahapan yang dilakukan tim pengabdi dalam mencapai tujuan dan sasaran dari pengabdian ini. Adapun tahapan yang dilaksanakan diantaranya:
1. Identifikasi Permasalahan.
Tahapan ini berupa kunjungan tim pengabdi ke desa budi Mulya beserta ketua dan beberapa anggota kelompok KKN. Melalui pertemuan ini telah dibahas permasalahan yang dihadapi oleh kelompok tani serta solusi yang ditawarkan oleh perguruan tinggi. Adapun fokus masalah yang akan di selesaikan adalah pengolahan limbah yang mulai mengganggu kenyamanan peternak. Identifikasi permasalahan ini ditemukan beberapa permasalahan, namun permasalahan yang membutuhkan penyelesaian lebih awal adalah limbah peternakan seperti sisa makanan, feses dan urine. Limbah peternakan dapat merusak lingkungan dan kesehatan apabila tidak segera ditangani. Dalam penyelesaian masalah limbah peternakan ini juga memberikan efek positif terhadap pakan hijauan yang ditanam peternak. Dengan menggunakan hasil olahan limbah peternakan ini sebagai pupuk tanaman rumput dapat meningkatkan produktivitas hijauan pakan ternak.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan berdasarkan jadwal yang disepakati bersama peternak.
Author: Muhammad Arifin Umary
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI