Di sudut ruang yang tak tersentuh suasana keceriaan, Manda hanya dapat terpaku membisu. Dalam suasana ruang yang dipenuhi tawa-tawa renyah, teman-temannya begitu sibuk mempersiapkan semuanya. Manda tetap memilih diam dalam kesendirian.
Sesaat pikirannya berkelebat pada peristiwa dua bulan silam. Manda bareng teman-teman sepakat membikin EO (event organizer) kecil-kecilan. Salah satu proyek yang membuat sibuk hampir dua bulan terakhir adalah Valentine's Party. Alasannya sederhana, Manda dan teman-teman udah bete kalau harus mendatangi acara Valentine, kali ini Manda bareng temen-temen ingin merasakan gimana repotnya membikin acara. Dari cari tempat yang pas, cari sponsor, gimana repotnya menjual tiket undangan sampai membuat susunan acara plus mencari band dan penyanyi buat ngisi acara.
Berkat kegigihan dan kerja keras bersama, akhirnya Valentine's Party dapat digelar disebuah kafe bergengsi dan dapat mengundang salah satu band papan atas yang sedang digandrungi anak muda.
Dan malam ini, acara yang satu minggu lalu nyaris mematahkan semangat temen-temennya dan hampir dibatalkan, ternyata tetap berjalan. Tamu undangan mulai datang berpasangan. Satu per satu mulai memenuhi ruangan kafe yang temaram. Di tempat ini Manda merasa seperti asing. Bukankah acara ini sudah susah payah dibuat. Sekarang berjalan sesuai yang diinginkan? Tapi malam ini Manda benar-benar merasa aneh berada di tengah teman-temannya sendiri.
Di antara mereka matanya menangkap sesosok cowok, tingggi bersih. Wajahnya tak asing bagi tamu undangan yang sebagian besar adalah pasangan muda ABG. Semua pasti kenal siapa Tommy, model kondang yang tampangnya selalu menghiasi sampul majalah remaja, tampangnya juga gampang dijumpai di setiap iklan yang muncul di TV sekaligus presenter musik di salah satu TV swasta. Malam ini Tommy muncul sebagai MC di acara Valentine's Party.
Bukankah malam ini aku berpasangan dengan Tommy untuk menjadi MC di acara Valentine's Party? Manda terpekik dalam hati dan bangkit dari keasyikannya duduk sendiri.
"Hei, Tom..." sapa Manda sambil menepuk pundak sosok tinggi bersih.
Tommy menoleh sebentar. Dengan sedikit kebingungan matanya seolah mencari sesuatu. Namun sedetik berikutnya dengan cuek Tommy melangkah menuju panggung.
"Hei, Tom..." jerit Manda lagi.
Aneh. Manda bingung dengan sikap Tommy, keningnya berkerut beberapa garis. Ditariknya napas dalam-dalam dan bergegas melangkah menuju belakang panggung. Tapi lagi-lagi Manda harus memastikan kembali pandangannya, karena di atas panggung sudah berdiri Tommy dengan si centil Mili yang sudah nggak asing lagi bagi Manda. Mili adalah sohib kentalnya. Keduanya begitu renyah dan akrab membuka acara Valentine's Party malam ini.
Jengkel, gondok, sebel, dan sakit hati yang sekarang tengah bergejolak dalam benak Manda. Matanya mulai memanas, dadanya setengah bergemuruh. Dengan langkah mantap Manda menghampiri Niko yang bertanggung jawab sebagai ketua panitia sekaligus koordinator acara dalam Valentine's Party yang belakangan ini juga mulai mengusik hati dan hari-harinya.