Mohon tunggu...
listiani
listiani Mohon Tunggu... Jurnalis - bukan penulis

Pecinta stroberi dan senja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tak Dapat Aku Bedakan

14 April 2014   02:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:43 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi-pagi buta aku sudah terbangun dari tidurku yang nyenyak. Selepas sholat subuh aku menyalakan televisi untuk sekedar memperbarui informasi ku. Saat aku melihat salah satu acara berita, aku memperhatikan si pembaca berita dengan seksama. Dan ternyata pembaca berita itu berpipi chubby sama seperti aku,wajah nya tampan , manis , dan lucu . karena aku terlalu asik menonton aku sampai lupa waktu . aku pun bergegas mandi setelah itu berangkat ke sekolah. Hari itu aku merasa senang sekali , entah apa yang membuat aku senang begitu mendalam seperti ini.

“ Hai risti ! seperti nya kamu senang banget hari ini ?” ucap fanny teman ku.

“ Gak apa-apa koq , aku lagi senang aja fan.” Jawab aku tersenyum.

Hari itu aku benar-benar merasa senang, sampai jam pelajaran terakhir di sekolah berakhir pun aku tetap merasa senang tanpa meraskan bosan sedikit pun.

Keesokan pagi nya aku kembali menonton televisi. Bahkan aku sudah ada didepan televisi sebelum acara berita nya dimulai. Aku kembali melihat pembaca berita yang kemarin aku lihat. Dan sejak saat itu aku mulai rajin menonton acara berita tersebut walaupun sebenarnya aku tak begitu menyukai acara berita. Tetapi sejak aku mengenal dia “si pembaca berita” yang menarik perhatian ku itu aku mulai suka pada acara berita.

Saatberada di warnet ( warung internet ) aku dibuatkan akun facebook atau yang lebih keren dengan sebutan fb, fira temanku yang membuatkan ku fb.

“ Ris kamu sudah aku buatkan facebook tuh ! sekarang kamu tinggal cari orang yang ingin kamu jadikan teman di facebook kamu.” Ucap fira pada ku.

“ Okeh deh fir ! makasih banget ya fira yang baik..”puji ku pada fira.

“ Iya sama-sama risti..” jawab fira

Aku pun mulai mencari orang-orang yang ingin aku jadikan teman di facebook ku. Sesaat aku teringat dengan si pembaca berita itu, aku pun coba mencari nama nya. Ternyata nama nya muncul juga akun facebook asli nya , tanpa berfikir panjang aku segera mengirim permintaan pertemanan pada dia. Dan berharap permintaan pertemanan aku itu di konfirmasi oleh dia. Seketika aku terpesona melihat foto nya yang terpampang pada foto profil akun nya.

“ Risti..!! ayo kita pulang, sudah malam nih.” Ajak fira.

“ Iya fira , tunggu sebentar “ jawab aku tergesa sembari me-log out akun ku.

Waktu terus berjalan hari berganti bulan dan beberapa bulan aku lewati. Selama beberapa bulan terakhir aku terus berkomunikasi dengan pembaca berita itu setelah dia mengonfirmasi permintaan pertemanan ku. Perhatian kecil mulai diberikan oleh dia untukku. Hidupku terasa lebih berwarna dan terasa berarti dengan aku mengenalnya.

“ Aku merasa beruntung bisa mengenal dia dan bisa berkomunikasi dengan dia walau hanya lewat dunia maya.” Bicara ku dalam hati.

Ujian akhir nasional ( UN ) SMP pun segera datang. Seminggu sebelum ujian aku meminta dukungan dan semangat pada dia. Tarrraaa…!! Dan message aku di balas , setelah aku baca isinya , ternyata sangat…sangat..membuat aku bahagia. Waah..gak ada cara lain selain belajar dan berdoa..gak mungkin kan ngandalin teman atau contekan ?? hehe . yakinlah sama diri sendiri bahwa Tuhan akan memberi yang terbaik untuk kita , asal sudah berusaha dan berdoa. Okehh goodluck yaa..! mudah-mudahan lancar aja. Amiin.. itu adalah isi message dari dia . tentu saja hal itu membuat aku senang bukan kepalang. Hari pertama ujian pun tiba , pada saat itu aku merasa sangat semangat dan percaya diri bahwa aku bisa mengerjakan soal-soal ujian tersebut . ujian telah berlalu dan tepat pada tanggal 7 mei dimana aku berulang tahun, pada hari itu juga hasil di umumkan nya kelulusan. Jantungku dag-dig-dug rasa cemas yang aku rasakan saat aku belum juga menerima surat kelulusan tersebut. Ternyata aku lulus ! “ Yeaahhh….aku lulus ! “ aku berteriak saat mengetahui aku lulus. Tiba-tiba fanny menghampiri ku“Risti kamu jangan pernah lupain aku ya…?” ucap fanny sahabat ku.

“ Tenag aja fan , aku gak akan lupain kamu. Dan makasih banget salama ini kamu mau dengerin semua curhatan aku tentang pembaca berita idolaku itu.” Ucapku pada fanny.

“ Iya sama-sama risti , semoga kamu bisa bertemu dengan dia ya.” Doa fanny untukku.

“ Amiin ya allah..”Jawab ku penuh harap.

Masa orientasi siswa baru di SMA Negeri 1 Bandung tiba. Sekarang aku sudah jadi anak SMA yang memakai seragam putih abu-abu itu. Hari pertama aku benar-benar bersemangat, karena aku bisa diterima di sekolah favorit.

“ Hai.. nama kamu siapa ?” sapa rahma teman baru ku.

“ Nama aku risti , kamu siapa ?” jawabku pada nya.

“ Kenalkan nama aku rahma asal SMP 5 Bandung.” Ucap rahma

“ Kalau aku dulu bersekolah di SMP 3 Bandung.” Jawab ku lagi.

Bel pun berbunyi dan memotong pembicaraan aku dengan rahma teman baruku. Aku segera memasuki kelas , karena para kakak kelas pembimbing sudah berdatangan. Tiga hari berlalu dan akhirnya aku mulai belajar di kelas baru dengan guru baru pula tentunya. Sudah lama aku tidak membuka akun facebook ku, aku pun segera membuka akun ku itu. Saat ku lihat tak ada satu message pun dari dia. Seketika aku merasa sedih juga kecewa. Aku merasa dia adalah salah satu sumber kebahagiaan ku , karena dia yang mampu membuat ku tersenyum.

Dan dia pula yang mampu meredam amarah ku saat amarah ku meledak-ledak bagaikan bom. Aku sangat..sangat sedih , terkadang rasa ingin ku untuk bertemu dengan nya begitu menggebu-gebu dalam hati ini. Wajah ku yang ceria dan penuh harap , tiba-tiba berubah menjadi murung. Saat aku tahu bahwa dia belum juga membalas message dari ku. Selama beberapa hari aku terus merasa sedih dan kecewa. Sampai akhir nya aku mulai melupakan hal itu. Tapi , tetap saja aku menonton dia saat siaran berita nya dimulai. Selama beberapa bulan aku lost contact dengan dia. Dan selama beberapa bulan itu aku merasa kehilangan sosok nya yang ku kagumi itu. Meski aku tetap bisa melihat senyum manis nya di layar kaca. Bulan demi bulan berlalu dan aku lewati tanpa berkomunikasi dengan idolaku itu.

“ Risti , kamu kenapa ? koq sedih ?” Tanya rahma

“ Aku gak apa-apa koq rahma, Cuma lagi lost contact aja sama ka iqbal.” Jawabku dengan lemas.

“ Mungkin dia lagi sibuk dengan pekerjaan nya , kamu maklumi aja ya.. dia kan seorang reporter dengansegala kesibukan nya.” Rahma terus menyemangati ku.

Iqbal adalah nama si pembaca berita yang memikat hati ku ini. Lengkap nya adalah “Iqbal Kurniadi” pria kelahiran Lhoksumawe , Aceh. Satu tahun berlalu , selama satu tahun itu aku berkominikasi dengan dia setelah sempat lost contact selama beberapa bulan. Dan tak terasa sudah memasuki semester dua di kelas (XI) SMA. Liburan akhir semester tiba setelah ujian akhir semester terselesaikan dan raport juga sudah di bagikan.

“ Rahma liburan kali ini mau gak menemani aku ke Jakarta untuk bertemu ka iqbal “ ajak aku dengan penuh semangat.

“ Ketemu ka iqbal ?? hmm.. gimana ya ..?” pikir rahma

“ Ayo dong rahma.. please ya mau ! aku mohon banget rahma.” Mohon aku pada rahma.

“ Iya..iya aku mau koq “ jawab rahma dengan senyum.

Beberapa hari kemudian aku dan rahma berangkat ke Jakarta menggunakan bus. Aku begitu semangat dan rasa nya  tak sabar untuk segera sampai di sana. Setelah menunggu cukup lama,berita kecewa yang ku dapat dari sang resepsionis. Ternyata idolaku itu sedang libur bekerja , lantas aku merasa sedih bukan main dan rasa nya aku ingin menangis. Akhrinya aku hanya bisa menitipkan sebuah puisi dan gantungan kunci yang sejak tadi malam sudah aku siapkan. Aku pulang dengan perasaan kecewa mendalam.

Satu minggu berlalu setelah kejadian itu , aku sangat bahagia saat dia memberitahu pada ku lewat message yang dia kirim bahwa dia sudah menerima gantungan kunci juga puisi yang sengaja aku buatkan untuk nya. Aku merenung dan terus berfikir mengapa aku bisa senekad ini dan begitu mengagumi ka iqbal tanpa aku tahu alasan yang jelas. Bahkan saat ini aku mulai merasakan perasaan aneh yang kurasakan pada dia. Rasa itu bisa di sebut dengan rasa sayang, aku juga bingung dengan rasa ini. Apakah ini benar rasa sayang atau rasa kagum yang sudah berlebihan ??tapi satu yang pasti ku tahu dalam hati ini, aku tidak akan bisa untuk kehilangan dia. Mungkin terdengar gila , tapi inilah yang aku rasakan pada nya. Aku juga tak dapat membedakan perasaan aneh ku ini. Aku hanya bisa berdoa kepada Sang Khalik agar aku di izinkan untuk bertemu dengan idolaku “Iqbal Kurniadi” walau hanya satu jam saja.

^_^“END”^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun