Anak di usia dini sudah mulai belajar! Siapa bilang anak usia dini tidak boleh belajar? Tanpa adanya pembelajaran, bisa saja anak kurang pemahaman lingkungan sekitar dan tidak tercapainya aspek perkembangan pada anak. Inilah yang perlu kita pahami sebagai guru PAUD. Proses pembelajaran anak akan diberikan aktivitas yang menarik, menantang, dan menyenangkan seperti bermain .Di dalam bermain terdapat beberapa pembelajaran. Dan saat belajar anak bisa sembari melakukan.
Peran guru sangat penting karena berkaitan dengan penguasaan materi belajar atau kurikulum. Jika anak didik menanyakan beberapa pertanyaan tentang materi belajar, guru harus memiliki keyakinan untuk menjawabnya sehingga anak didik memperoleh informasi yang akurat dan mudah dipahami. Maka dari itu, strategi pembelajaran anak usia dini sangat dibutuhkan. Agar setiap proses belajar mengajar mencapai tujuan yang optimal sesuai dengan yang direncanakan. Pendidik sebagai orang terdekat dengan kehidupan anak di luar lingkungan keluarga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak.
Sehingga membutuhkan strategi pembelajaran pada anak usia dini. Tentunya tidak bisa kita samakan dengan strategi pembelajaran sekolah menengah dan sekolah tinggi. Dari strategi pembelajaran ini diharapkan pengajar mencapai tujuan pembelajaran pada anak.
Menurut (Yaumi, 2013) Strategi pembelajaran adalah pola umum yang dibuat oleh guru dan anak didik untuk tercapainya kegiatan belajar mengajar. Strategi belajar  termasuk pada segala usaha guru untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Karena salah satu faktor penentu kesuksesan pembelajaran adalah guru yang berkualitas. Maka strategi pembelajaran lebih menekankan pengelolaan aktivitas antara guru (pendidik) mengajar dan aktivitas anak belajar.
Pengajar bisa menggunakan media dan teknik pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan memotivasi anak, agar tercapainya  suatu kelas yang kondusif dan aktif. Ada beberapa cara yang bisa diterapkan atau digunakan dalam kegiatan nyata yang sudah disusun. Cara yang digunakan dalam menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pembelajaran (Yaumi, 2013). Contohnya :
- Ceramah
- Tanya jawab
- Menyanyi
- Bercerita
- Mendongeng
- Bermain peran
- Demonstrasi
- Diskusi dan sebagainya.
Selain media dan teknik yang mendukung strategi dalam pembelajaran pada anak usia dini, kita bisa mengutamakan proses interaksi untuk memperoleh  perkembangan anak. Dari interaksi anak dan pengajar akan terciptanya suasana belajar yang nyaman. Karena anak akan memiliki pengalaman yang baru dan bermakna, sehingga akan tercipta kematangan potensi kemampuan anak. Jika guru memiliki interaksi yang tidak baik dengan anak, maka dalam proses pemebelajaran akan terhambat. Walaupun strategi yang disusun sudah sesuai dan bisa diterapkan, namun interaksi dengan anak belum terjalin dengan baik. Maka strategi tersebut bisa saja tidak tercapai secara maksimal.
Jadi, dalam proses pembelajaran antara guru (pendidik) dengan anak didik yang saling terbuka dan saling memberi sebagai timbal balik. Saat guru memberikan pembelajaran anak akan menerima dengan terbuka, sehingga anak didik mendapatkan pengalaman baru yang bisa menambahkan potensi perkembangann anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H