Adalah kita segenap perasaan yang saling mendiami.
Menjangkit elegi pada waktu yang tidak terdeteksi.
Karna pada satu satunya alasan untuk memaafkan,
Ialah  perasaan tak mampu untuk saling membenci.
Pada hakikat manusia yang saling mencinta,
sebaliknya kita malah mulai berjalan pada arah yang berbeda.
Adalah kita sebuah kursi yang kehilangan kaki.
Meski akan merapuh bersama kesedihan yang kian tak terobati.
Untuk kita tidak apa kehilangan pijakan,
Setidaknya kita masih punyai sandaran ketika gundah mengejarmu tanpa kelelahan.
Adalah kita daun-daun yang gugur di akhir bulan juni.