Mohon tunggu...
KKN UNEJ 204 Desa Peleyan
KKN UNEJ 204 Desa Peleyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kami merupakan kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Jember Tahun 2024 yang ditempatkan di Desa Peleyan Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dalam Rangka Pencegahan Diabetes Mellitus, Mahasiswa KKN UMD 204 UNEJ Lakukan Penyuluhan Bersama Posyandu Lansia di Desa Peleyan, Panarukan, Situbondo

5 Agustus 2024   20:03 Diperbarui: 5 Agustus 2024   20:05 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyuluhan Diabetes Mellitus/dokpri

Diabetes Melitus atau yang sering dikenal dengan istilah "kencing manis" merupakan suatu penyakit metabolic yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa di dalam darah melebihi batas normal. Normalnya, kadar glukosa darah pada orang dewasa berkisar kurang dari 100 mg/dL. Terdapat beberapa jenis diabetes yang paling umum, antara lain :

  • Diabetes Tipe 1: Ini adalah kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas. Diabetes tipe 1 biasanya didiagnosis pada anak-anak dan remaja, tetapi dapat terjadi pada segala usia.
  • Diabetes Tipe 2: Ini adalah bentuk diabetes yang paling umum dan terjadi ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau tidak memproduksi cukup insulin. Faktor risiko utama termasuk obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan riwayat keluarga diabetes. Diabetes tipe 2 sering kali dapat dikelola dengan perubahan gaya hidup, tetapi beberapa orang mungkin memerlukan obat atau insulin.
  • Diabetes Gestasional: Ini adalah diabetes yang terjadi selama kehamilan dan biasanya hilang setelah melahirkan. Namun, wanita yang mengalami diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Diabetes memiliki beberapa gejala utama, antara lain mudah lapar (polifagia), mudah haus (polidipsia), sering berkemih terutama di malam hari (poliuria), serta diikuti dengan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. Seseorang dapat dikatakan mengalami diabetes melitus apabila pada pemeriksaan gula darah didapatkan hasil :

  • Kadar gula darah acak 200 mg/dL.
  • Kadar gula darah puasa 126 mg/dL. Sebelum pemeriksaan, penderita diminta berpuasa setidaknya 8 jam.
  • Bila kadar gula darah 2 jam sesudah makan atau 2 jam setelah tes toleransi glukosa oral dengan beban 75 gram 200 mg/dL.

Saat ini, diabetes  masih merupakan ancaman kesehatan global yang perlu dihadapi. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2021, prevalensi diabetes melitus di seluruh dunia mencapai 537 juta orang dan diperkirakan akan terus mengalami kenaikan pada beberapa tahun mendatang. Di Indonesia sendiri, berdasarkan Riskesdas 2018, penderita diabetes melitus sekitar 1,5% atau 1 juta orang. Namun, diperkirakan angka ini dapat terus meningkat dikarenakan masih banyak penderita yang belum terdeteksi.

Sehubungan dengan tingginya angka diabetes di Indonesia, kelompok mahasiswa KKN UMD 204 dari Universitas Jember yang bertugas di desa Peleyan, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, berinisiatif untuk melakukan penyuluhan mengenai diabetes melitus pada kelompok usia lansia. Melalui kerjasama dengan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) setempat, penyuluhan ini dilaksanakan seiringan dengan pemeriksaan kesehatan seperti antropometri, pemeriksaan tekanan darah, serta kadar gula darah. Tujuan dari dilaksanakannya penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan wawasan masyarakat mengenai diabetes melitus beserta cara pencegahannya. Mengingat bahwa diabetes melitus bukanlah penyakit yang dapat diabaikan dan memiliki berbagai kemungkinan komplikasi terhadap organ tubuh manusia.

Penyuluhan diabetes melitus ini dilaksakan di Posyandu Lansia Dusun Pasarean, Desa Peleyan, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo pada tanggal 20 Juli 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh 24 peserta posyandu lansia serta diikuti oleh kader posyandu setempat. Kegiatan diawali dengan pemeriksaan kesehatan, dilanjutkan dengan pemaparan materi secara lisan, dan juga diikuti dengan sesi tanya jawab dengan para peserta.

Pengecekan Gula Darah/dokpri
Pengecekan Gula Darah/dokpri

Pada pelaksanaannya, kegiatan penyuluhan ini berlangsung interaktif, dimana banyak peserta yang antusias bertanya, terutama mengenai keluhan-keluhan yang berhubungan dengan diabetes dan juga cara pencegahannya. Masyarakat sangat antusias pada bagian penjelasan mengenai bagaimana cara menjalankan pola hidup sehat, terutama dalam hal pola makan yang sehat dalam rangka pencegahan diabetes. Berdasarkan bincang-bincang dengan para peserta, kebiasaan mengonsumsi minuman berperisa dan memiliki kadar gula yang tinggi masih menjadi tantangan terbesar dalam pencegahan diabetes melitus di masyarakat sekitar. Sehingga, masih perlu upaya pencegahan lanjutan untuk menangani kasus tersebut.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada mengenai diabetes melitus dan komplikasinya, beserta dengan cara pencegahannya. Karena pada dasarnya, prinsip "mencegah lebih baik daripada mengobati" merupakan langkah awal yang dapat kita lakukan dalam upaya menurunkan kasus diabetes di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun