Semarang ---Pada hari Minggu (24/07/2022), Kelurahan Panggung Lor memiliki permasalahan dalam penanganan nyamuk.
Kegiatan pemberantasan nyamuk sering dilakukan dengan kegiatan PJN (pemeriksaan jentik nyamuk) yang dilaksanakan setiap minggu sekali. Namun keberadaan nyamuk dewasa tetap mengancam warga sekitar.Â
Pemberantasan nyamuk dewasa seperti fogging dan penggunaan spray anti nyamuk sintesis sering menuai keluhan warga karena berdampak pada meninggalnya hewan peliharaan warga seperti burung dan ikan.Â
Oleh karena itu mahasiswa Tim II KKN Undip 2021/2022 Elisandro Bonaputra Sirah mahasiswa S1 Kimia menginovasikan semprotan pengusir nyamuk yang terbuat dari bahan alami kulit jeruk.
Semprotan pengusir nyamuk yang dibuat menggunakan limbah organik rumah tangga berupa kulit sisa perasan kulit jeruk.Â
Kulit jeruk sendiri sudah dikenal masyarakat sebagai limbah yang dapat mengusir nyamuk, dalam kulit jeruk terkandung zat limonene yang sangat tidak disukai oleh nyamuk dan berbagai macam hewan serangga lainnya.
Kelebihan lain dari semprotan pengusir nyamuk ini adalah proses pembuatan yang mudah dan cepat sehingga disambut baik oleh warga sekitar.Â
Langkah pembuatan semprotan pengusir nyamuk dari kulit jeruk yaitu sebagai berikut:
1. Limbah kulit jeruk ( jeruk apapun dapat digunakan) dikumpulkan dan di potong kecil-kecil, dapat juga diblender
2. Hasil cacahan jeruk dimasukan dalam air panas dengan perbandingan 1 Liter air untuk 10 kulit jeruk