17 Mei  adalah hari Hari Hipertensi Sedunia. Kemarin, Senin 16 Mei 2016 bertempat di Gedung D, Balitbang Kemenkes RI di acara Temu Media Massa dan Media Sosial, disosialisasikan ajakan untuk mengenal lebih jauh hipertensi. Hari hipertensi sedunia mengangkat tema 'Ketahui Tekanan Darahmu'. Menghadirkan Dirjen Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr. H. Mohammad Subuh, MMPM, Direjtur Penyakit Pengendali Penyakit Tidak Menular (PPTM) dr. Lily S. Sulistyowati, MM,  Tech Advisor of NCD WHO Representative of Indonesia, mr. Sharad Adikary dan Presiden elect PP Perhimpunan Dokte Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), Dr.dr. Ismoyo Sunu Sp.JP (K) FIHA, FICA.
Mulai hari ini, 17 Mei  2016 - 17 Juni 2016,  Kementerian Kesehatan mengadakan bulan pengukuran darah. Pemerintah, swasta, dan masyarakat diharap turut berpartisipasi aktif mendorong kegiatan dengan mensosialisasikan informasi terkait hipertensi serta tiap individu juga memeriksakan dirinya.
Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr H Mohamad Subuh, MPPM: " Kami menghimbau semua pihak baik pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk dapat berpartisipasi. Kita menginginkan  setiap kantor di pemerintah ada pojok atau tempat untuk memeriksa tekanan darah. Kita siapkan alat tensi secara otomatis dan tentu akan diawasi untuk keakuratannya.
Lebih lanjut dr. Subuh, mengingatkan agar semua orang melakukan dan memperlakukan hipertensi dengan cerdik, artinya minum obat teratur, melakukan pengecekan darah rutin, kalau perlu 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 30 hari sebulan. Minimal sebulan sekali. Karena dengan mengetahui tekanan darah seseorang, akan mudah mengatasinya.
Hipertensi sama dengan Diabetes, termasuk silent killer. Namun dengan pengontrolan dan minum obat teratur, hipertensi dapat dikendalikan. Karena itu penting mengetahui tekanan darah setiap saat. Tekanan darah normal berkisar 80-129. Jika sudah 130 maka sudah disebut hipertensi.. Jika rokok adalah pintu masuk narkoba maka hipertensi adalah pintu masuk segala penyakit, seperti jantung, stroke , gagal ginjal dan penyakit pembuluh darah lainnya.
Mengetahui tekanan darah adalah deteksi dini untuk pencegahan hipertensi. Untuk mengecek tekanan darah dapat dilakukan dari fasilitas kesehatan paling bawah, seperti Posbindu, Pustu atau Puskesmas. Maka diharapkan masyarakat  peduli untuk memeriksakan tekanan darahnya karena bhisa dilakukan di semua fasilitas kesehatan yang ada.
Tidak dimungkiri, penyakit katastropik erat kaitannya dengan gaya hidup. Maka gaya hidup sehat, mutlak dilakukan , jika ingin mendapatkan hidup yang sejahtera. Yuk ajak, saudara dan kawan-kawan kita untuk peduli pada kesehatan diri. Sudahkan anda mengecek tekanan darahmu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H