15 orang kompasianer peserta Get Urbanized II ( Mei), ajang kegiatan kerjasama Kompasiana dengan www.urbanesia.com,berkumpul di SMOOCH Unlimited Frozen Yogurt pada pertengahan Mei 2012. SMOOCH Unlimited Frozen Yogurt adalah tempat yang akan di review. Para kompasianer dipandu Selina Liman dari www.urbanesia.comYaitu sebuah situs media yang menyediakan layanan dan aplikasi directory untuk kalangan bisnis. Menyajikan informasi tempat makan dan berkumpul yang asyik menurut konsumen. SMOOCH Unlimited Frozen Yogurt Bermula dari ketidakpuasan seorang Laurence Alifen, pengusaha sekaligus pemilik SMOOCH Unlimited Frozen Yogurt saat menyantap Froyo (frozen yogurt) dengan porsi yang tidak pasti (Kadang banyak, kadang sedikit) melahirkan gerai SMOOCH Unlimited Frozen Yogurt dengan konsep “Bayar sesuai yang anda nikmati”. Cukup bayar per gram Rp. 160. konsumen diperbolehkan mengambil,menghias dan menyiapkan sendiri Froyo yang diinginkan.
[caption id="attachment_190013" align="aligncenter" width="300" caption="Outlet pertama di Grand Indonesia lt III"]
Grand Indonesia lt. III adalah Outlet pertama di buka tahun 2009. Ditangan pengusaha muda ini SMOOCH Unlimited Frozen Yogurt langsung mendapat tempat di hati masyarakat. Design tempat yang cozy dan berkesan ceria, di dominasi warna putih, biru dan pink membut siapapun betah berlama-lama menikmati froyo yang memang yummy. Menyediakan 8 varian rasa dan 60 topping, kering dan manis. Konsumen di manjakan dan diberi kebebasan berkreasi dengan froyo yang diinginkan. Ini juga yang menjadi kelebihan SMOOCH Unlimited Frozen Yogurt dibanding merk lain. Kini SMOOCH Unlimited Frozen Yogurt sudah hadir di Central Park dan PIM I. Mempermudahkan konsumen mendapati froyo favoritenya.
8 varian rasa dan 60 topping yang disajikan semuanya sangat memanjakan lidah, diantaranya French Vanilla, Belgian coklat. Dua varian ini kalau di campur menimbulkan sensasi rasa yang luar biasa. Masih ada Peach, blue berry dan lainnya. SMOOCH Unlimited Frozen Yogurt mengusung slogan: “Indulging everyone with a healthy treat”. Karena yogurt yang disajikan mengandung bakteri sehat prebiotik yang baik bagi pencernaan. Dengan kata lain konsumen tidakperlu khawatir dengan ancaman kegemukan karena menikmati Froyo yang nikmat di Smooch.
[caption id="attachment_190014" align="alignleft" width="300" caption="Kartu dengan hiasan paper quilling buatan sendiri"]
Setelah menikmati froyo yang meleleh di lidah dan memberi sensasi dingin yang nikmat, para kompasianer mendapat ilmu Paper Quilling yangdiperkenalkan Ibu Stefany Lucy. Paper quilling adalah seni menggulung kertas yang dimulai sejak abad 17. Di mulai oleh para biarawati yang memanfaatkan sisa potongan kertas kitab injil yang dirapihkan sisi-sisinya. Gulungan kertas bekas dari tangan para biarawati ini menghasilkan hiasan unik dan menarik yang akhirnya menyebar ke penjuru dunia.
Ibu Stefani Lucy dengan sabar memberi petunjuk dan melatih para kompasianer menggulung kertas dengan alat bantu berupa jarum khusus. Menurut Ibu Stefani Lucy, kreatifitas seseorang akan menghasilkan karya yang unik karena tiap orang memiliki kreatifitas yang berbeda-beda. Ketrampilan menggulung kertas juga bisa menjadi sumber pendapatan karena paper quilling termasuk seni yang unik dan belum banyak. Di tangan Ibu Stefany Lucy, gulungan kertas menjadi berbagai bentuk hiasan yang menarik untuk kartu. Karna dibuat secara manual dengan tangan dan bentuk yang tidak persis satu sama lain membuat kartu dengan hiasan paper quilling memiliki nilai jual yang bagus. Membuatnya tidak susah tapi bisa memberi nilai tambah.
Acara Get Urbanized II di bulain Mei, selain memberikan kompasianer kenikmatan di lidah juga tambahan ilmu yang unik. Paper quilling jika rajin dan dikembangkan bisa memberi tambahan untuk tabungan para kompasianer.
Foto dokumentasi Smooch Frozen Yogurt facebook dan Elisa Koraag
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H