Lirih kudengar senandung itu
Suara-suara nyanyian jiwa yang lena karena tak tentu arah
Gelap bercerita pada hati yang menentang kezaliman
Sementara duka masih mencumbui ujung-ujung embun
Yang tak mau menetes ke tanah
Tanah kehidupan
Yang menyerap semua luka dan kepahitan
Yang bercerita pada kilau cahaya fajar
Bahwa mimpi-mimpi kian absurd
Nurani tak mendapat tempat, tersingkir ke pojok yang paling tepi
Relung-relung jiwa menggelap
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!