Mohon tunggu...
Elisa Koraag
Elisa Koraag Mohon Tunggu... Administrasi - Influencer

Saya ibu rumah tangga dengan dua anak. gemar memasak, menulis, membaca dan traveling. Blog saya dapat di intip di\r\nhttp://puisinyaicha.blogspot.com/\r\nhttp://www/elisakoraag.com/ \r\nhttp:www.pedas.blogdetik.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pengaruh Larangan Sepeda Motor Melewati HI dan Tingkat Penjualan

24 Desember 2014   06:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:35 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_385468" align="aligncenter" width="300" caption="Bergambar di depan lobi Pabrik Honda di Cikarang. Dok. Kompasiana"][/caption]

Adakah pengaruh larangan sepeda motor melewati HI dan tingkat penjualan? pertanyaan singkat tapi jawaban nggak singkat. Jawabannya nggak cukup sekedar ada dan tidak ada. Beberapa waktu lalu saya mendapat kesempatan mengunjungi pabrik Honda di Cikarang. Kesempatan istimewa ini tejntu tidak saya sia-siakan, apalagi bagi saya yang cuma ibu rumah tangga. Eh nggak cuma deh tapi juga blogger. Sebagai blogger kompasiana atau biasa disebut kompasianer, memang selalu mempunyai kesempatan mengikuti kegiatan yang diselenggarakan kompasiana bekerja sama dengan pihak ketiga. Kali ini Kompasiana Visit bekerja sama dengan Dealer utama dari AHM (Astra Honda Motor) yaitu PT. WMS  (Wahana Makmur Sejati).

Catatan saya yang pertama bisa di baca di sini: Saya menuliskan rasa takjub saya pada kemampuan para pekerja di pabrik. Saya melihat bagaimana seolah mata para pekerja tidak cuma di wajah tapi juga di tangan. Benarlah pepatah yang mengatakan ala bisa karena biasa. Pekerjaan yang dilakukan terus menerus berulang dalam rentang waktu yang cukup lama, membuat mereka bekerja "seolah" tanpa melihat lagi.

Kondisi semacam itu ternyata tidak luput dari pengawasan. Bahwasannya kondisi  pekerjaan yang sama dan terus menerus, awalnya memang membuat orang terbiasa. Tapi pada tingkat tertentu juga akan membuat pekerja menjadi stress. Karena itu menurut Ardi Aldisal, perwakilan PT. Astra Honda Motor, yang menemani kami berkeliling pabrik, setiap enam bulan sekali dilakukan semacam evaluasi. Jika kinerja turun (dapat terlihat dari tingkat kesalahan) maka yang bersangkutan bisa dipindahkan ke bagian yang lain.

1419353754989370534
1419353754989370534


Seperti yang sudah diumumkan di media. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan kebijakan larangan sepeda motor di Jalan MH Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat , mulai 17 Desember 2014.  Sekertaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah, mengatakan: "Ini upaya Pemprov DKI melakukan sedikit demi sedikit  penerapan kebijakan lalu-lintas dan akan dievaluasi selama tiga bulan. Kalau efektif, ruasnya akan ditambah"

Ternyata kondisi semacam ini, sudah diantisipasi. Menurut Corporate Communication Dept. Head PT. Wahana Makmur Sejati, bapak Wiyarto Mulyono , Berdampak langsung atau tidak dengan penjualan, WMS sudah melakukan investasi dibidang lain, yaitu  perhotelan dan restauran.

Saat ini PT. WMS mempunya 3 tiang utama Corporate Social Responsibilty, yaitu di bidang kesehatan, pendidikan dan lingkungan. untuk bidang kesehatan, ada Rumah sehat yang rutin melakukan pembinaan dan penyuluhan di bidang kesehatan, mendirikan semacam dapur umum yang memberi makana bergizi pada masyarakat di wilayah tertentu. Di bidang pendidikan, selain pemberian beasiswa, juga bekerja sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan dalam pemberian fasilitas pendidikan dan peralatan perbengkelan.

Hal ini semacam jemput bola, anak-anak lulusan SMK langsung mendapat kesempatan bekerja dan Honda mendapat tenaga kerja yang dilatih sesuai standar Honda. Para pekerja yang lepas dari kontrak Honda, biasanya kontrak selama 2 tahun, dikembalikan kepada komunitasnya. Umunya dengan ketrampilan 2 tahun berlatih langsung di pabrik Honda, mereka langsung membuka bengkel.

Menurut Ardi Aldisal, perwakilan PT. Astra Honda Motor, pemberian fasilitas perbengkelan di SMK-SMK tertentu ternyata menjadi daya tarik. Jauh sebelum dibukanya pendaftaran penerima siswa baru, sudah banyak anak muda yang tertarik masuk di SMK yang mendapat fasilitas dari Honda.

Menurut saya, ini situasi daa kondisi yang sama-sama menguntungkan. Sudah saatnya anak-anak muda dididik dan dilatih untuk memiliki ketrampilan langsung bekerja, sehingga lepas SMK mereka sudah bisa mandiri. Menempuh pendidikan tinggi tidak dilarang tetapi menyiapkan tenaga kerja yang siap kerja jauh lebih penting. Mengingat kondisi penduduk Indonesia saat ini, jumlah tenaga kerja masih belum sebanding dengan lowongan pekerjaan yang ada. Menyiapkan tenaga kerja yang bukan hanya bisa bekerja tapi juga mampu menciptakan lapangan kerja, dengan sendirinya akan sangat membantu, menekan permasalahan sosial, semacam pengangguran. Karena permasalahan sosial memang harus diatasi bersama antara pemerintah, swasta dan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun