Mohon tunggu...
Elisa Koraag
Elisa Koraag Mohon Tunggu... Administrasi - Influencer

Saya ibu rumah tangga dengan dua anak. gemar memasak, menulis, membaca dan traveling. Blog saya dapat di intip di\r\nhttp://puisinyaicha.blogspot.com/\r\nhttp://www/elisakoraag.com/ \r\nhttp:www.pedas.blogdetik.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

(CFBD) Foto Lama Membuat Mama Tertawa

28 Agustus 2012   16:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:12 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1346171201969242610

Ini adalah  foto Oma Sofie (Ibu dari Papa) Papaku (Bastiaan Koraag) dan Opa Elisa Koraag (Ayah dari Papa) yang namanya diabadikan pada namaku. Banyak kawan-kawan salah menuliskan  namaku karena mereka berpikir aku perempuan sehingga menuliskannya menjadi Eliza. Padahal namaku emang diambil dari nama laki-laki, jadi yah Elisa. Baju yang dikenakan Opa adalah baju tentara KNIL. Sayang tidak ada foto Opa dalam pakaian tentara KNIL berdua dengan anaknya (Papaku) yang berbaju TNI. Kalau ada pasti keren.

Menurut Mamaku, foto itu diambil kira-kira saat Papa berumur 12 tahun, sekitar  tahun 1937. Jadi umur foto ini sudah berusia 75 tahun.  Papa dua bersaudara, dua-dua laki-laki. Papaku mempunyai anak 11  perempua semua dan aku anak ketujuh. Sedangkan adiknya Papa mempunyai tiga anak, semuanya laki-laki.

Ibu dari Papa asli purwokerto, setelah keluar dari Menado, Oma tinggal hinggal meninggal di Purwokerto bersama anak bungsunya (Om Steve). Jadi ketiga sepupuku lahir dan besar di Purwokerto. Hubungan kami nyaris terputus ketika Papaku meninggal. Itu kali terakhir kami bertemu dengan Om Steve (Adiknya Papa) dan sepupuku, Sondang, anaknya Om Steve yang sulung.

Berbilang tahun kemudian Om Steve meninggal, begitu juga istrinya kami kehilangan jejak ketiga sepupu. Yang ahirnya bertemu lewat blog pada tahun 2008. Blog mempertemukan kami yang terpisah 30 tahun. Blog memang mempunyai peran mempertemukan keluarga/kerabat/kawan yang terpisah. Lewat blog juga aku bisa mencari sejarah keluarga yang awalnya tidak terpikirkan. Dan lomba ini menjadi alasanku bertanya banyak hal pada Mama tentang Papa, Oma dan Opa baik dari Papa dan dari Mama.

Mama juga bercerita, kalau Opa (ayahnya Papa) yang tentara KNIL walau cuma Mantri Kesehatan tapi cukup punya “power” untuk menangkap Tentara RI yang tidak lain Papaku. Setiap Papa pulang gerilya untuk menemui Mamanya, Opa pasti akan memasukan Papa ke sel.  Hal itu berdasarkan permintaan Oma yang takut kehilangan anak sulungnya. Setelah berjanji pada Oma (ibunya Papa) bahwa Papa tidak akan bergerilya lagi, biasanya segera dibebaskan. Setelah dibebaskan Papa kembali masuk hutan. Dan itu terjadi berkali-kali, sampai akhirnya menurut Mama, Opa dan Papa jadi bermusuhan bukan  lagi karena ayah dan anak tapi menjadi  Belanda dan Indonesia. Tapi tidak sampai saling menembak, karena kalau itu sampai terjadi, aku tidak bisa bisa membayangkan perasaan Oma melihat suami dan anaknya duel.

Ternyata obrolan yang didorong rasa ingin tahuku (untuk menuntaskan tulisan ini) memberikan efek yang bagus buat Mama. Mama bulan depan akan berulang tahun ke 83 tahun. Pertanyaan-pertanyaanku membuktikan Mama belum pikun. Memang ada sebagian yang sudah tidak ingat tapi itu hal-hal yang tidak penting. Menyangkut nama orang, tempat dan tahun, Mama masih mengingat semuanya dengan kuat.

Menggali ingatan masa lalu Mama, membuat Mama nampak sehat dan bersemangat. Di sela-sela pembicaraan serius terselip cerita lucu yang membuat Mama tertawa. Senang rasanya melihat perempuan tua itu tertawa riang. Aku tak menduga sebuah foto lama, menyimpan banyak cerita. Dan yang membuat aku gembira, cerita itu membuat Mama juga gembira. Ternyata bercerita tentang masanya adalah sebuah kebahagiaan tersendiri bagi Mama. Terima kasih buat yang punya ide mengadakan lomba ini. Aku bukan yang paling jadul tapi foto di atas lumayan jadul, 3/4 abad bukan usia yang sebentar untuk sebuah dokumentasi. Dan cerita yang dikandungnya membuatku tahu lebih banyak tentang silsilah keluarga.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun