Mohon tunggu...
Elisa Koraag
Elisa Koraag Mohon Tunggu... Administrasi - Influencer

Saya ibu rumah tangga dengan dua anak. gemar memasak, menulis, membaca dan traveling. Blog saya dapat di intip di\r\nhttp://puisinyaicha.blogspot.com/\r\nhttp://www/elisakoraag.com/ \r\nhttp:www.pedas.blogdetik.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

(CFBD) Cerita keluarga di balik lembaran foto

28 Agustus 2012   18:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:12 1576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_209222" align="aligncenter" width="420" caption="11 Juni 1952 Pernikahan Bastiaan Koraag-Olga Magdalena Parera di Menado."][/caption]

Foto di atas adalah foto pernikahan kedua orang tuaku yang kusimpan sejak aku SMP, tadinya berbentuk persegi empat aku gunting karena ujung-ujungnya sudah robek. Kedua orangtuaku asli dari Menado. Alm, Papa bernama Bastiaan Koraag lahir 18 November 1926 di Banda Aceh. Soalnya Opa, ayah dari Papa tentara KNIL sebagai Mantri Kesehatan yang di tugaskan di sana. Oma yang asli dari Purwokerto menikah dengan orang Menado dan harus merantau ke Banda Aceh, lalu kembali ke Menado dan akhirnya menutup mata di tanah kelahirannya Purwokerto. Cerita tentang Opa Elisa sudah saya ceritakan di sini

Mama, terlahir dengan nama Olga Magdalena Parera, 24 September 1924. (Bulan depan genap 83 tahun). Kalau Opa dari Papa tentara KNIL sedangkan Opa dari Mama pegawai negeri. Bahkan Oma  dari Mama bernama Adelaida Coloway anggota  DPRD. Opa dari Mama, Juriant Parera juga pernah menjabat sebagai Walikota Menado tahun (1953-1955).

[caption id="attachment_209233" align="aligncenter" width="237" caption="Juriant Parera lahir di Menado 29 Agustus 1905."]

1346174205630181186
1346174205630181186
[/caption]

Foto ini aku  dapatkan dari sini. Sebetulnya kami punya foto aslinya, gambar Opa bersama Oma . Foto di atas adalah foto pernikahan Opa dan Oma tahun 1926.Opa kelahiran Menado tanggal 29 Agustus 1905. Menikah diusia muda 21 tahun. Mempunyai anak pertama setahun setelah menikah, lalu menyusul dua tahun kemudian tahun 1929, mamaku dilahirkan.Di tulisanku yang lalu disini ,aku sudah menceritaan asal usul Papa.

Kali ini aku akan bercerita mengenai keluarga Opa-Oma dari mama dan keluarga Papa-Mamaku. Papa dan Mama menikah tanggal 11 Juni  1952. Artinya foto pernikahan di atas  sudah berumur 60 tahun waktu bulan Juni kemarin. Saat menikah Papa berusia 26 tahun dan Mama berusia 23 tahun. Pada  masa itu, Mama yang alumni Kweek School (Sekolah guru) terbilang tua. Menurut cerita Mama, badan Mama yang kecil membuat Mama selalu terlihat seperti anak-anak sehingga bebas melakukan aktifitas, sekolah dan bekerja sebagai guru.  Mama anak kedua, kakak Mama yang berbadan besar dan lebih cantik tidak  menyelesaikan SMP karena  Opa dan Oma sudah menghentikan kegiatan bersekolah ketika tentara Jepang masuk Menado. Jadi Mama termasuk orang yang beruntung bisa menamatkan pendidikan setara Sekolah Pendidikan Guru.

Kalau melihat latar belakang foto, menurut Mama adalah kumpulan bunga-bunga. Mayoritas bunga palsu terbuat dari kertas krep. Walau jaman sekarang Tomohon yang hanya berjarak 1-2  jam perjalanan dari Menado dan terkenal sebagai penghasil bunga bahkan kerap menggelar festifal bunga tahunan, tapi di kota Menado untuk pernikahan dan kematian masih mengandalkan bunga palsu.

Lucu juga kalau melihat foto-fot pernikahan dulu karena bunganya dari kertas. Kalau busana, keren sekali. Papa mengenakan jas yang terbuat dari wool. Walaupun Papa tentara tapi saat menikah tidak memakai pakaian dinas.  Sedangkan Mama mengenakan baju bergaya Eropa, dengan slayer yang cukup panjang. Mama sendiri sudah tidak ingat berapa panjangnya.

Mayoritas yang datang tentu saja tentara karena Papa tentara dan sesudah menikah sempat menimba ilmu di SSKAD (Sekolah Staf Komando Angkatan Darat)Bandung Kalau sekarang SESKOAD, masih di Bandung. Masih menurut mama, sesudah menyelesaikan pendidikan di SSKAD, Papa ditempatkan di Bali. Tetapi pejabat di Bali belum mau diganti, akhirnya Papa pulang ke Menado.

Jalan hidup memang bukan ditentukan diri sendiri. Kadang terucap penyesalan Mama andaikan Papa tidak kembali ke Menado, karena ketika Papa kembali Ke Menado timbul PERMESTA tahun 1957.  Sebagai seorang prajurit harus selalu mengikuti garis komando. Papa harus mendukung keputusan komandan di Menado.

Semasa Papa hidup, aku paling senang mendengar cerita sejarah kemerdekaan, PERMESTA dan G30S/PKI. Menurut cerita alm Papa. Saat itu tidak punya pilihan.  Menolak PERMESTA dan tunduk pada pusat (Jakarta dibawa Panglima Jend. AH Nasution) berati melawan nurani rakyat Menado atau ikut PEMESTA berarti memberontak pada pusat.

Sebagai orang Menado, Papa memilih ikut PERMESTA. Menurut Mama itu adalah pilihan yang bersifat politis sekaligus menandai akhir karir Papa di militer. Karena Opa Juriant (Papa dari mama) memberi opsi pada Papa, berhenti dari militer atau ceraikan anaknya (Mama) Sesudah keluar dari tahanan dari pangkat Kapten Papa diturunkan Pangkatnya menjadi Letnan Satu dan itulah yang tertera di surat pensiunnya.

Alm Papa berhenti di militer justru saat  berada pada puncak karir. Itulah yang disesalkan mama, seandainya tahun 1957 dari Bandung papa langsung ke Bali, maka Papa tidak akan  terlibat PERMESTA. Tapi siapa yang bisa menentukan perjalanan hidup seseorang? Saat itu Papa dan mama sudah memiliki 3 orang anak.

Tahun 1960 (Anaknya sudah 4) Papa dan Mama meninggalkan Menado menuju Cirebon. Disini mama sempat mengajar di SMP 1 Cirebon dan melahirkan satu orang anak (1962). Setahun kemudian dengan membawa 5 anak Papa dan Mama menetap di jakarta. Karena pensiunan militer dipekerjakan pada perusahaan Belanda Yang di Indonesiakan yaitu Pantja Niaga. Papa bekerja di salah satu anak perusahaannya,Tjipta Niaga.

Mendapat rumah di perumahan Tjipta Niaga di kebayoran lama. Papa cuma pensiunan militer tapi pada saat pecah G30S/PKI, wilayah kebayoran lama ada di bawah Komando Papa. Menurut Mama saat Mama sedang hamil aku, di komples perumahan kami ada sekitar 4 ibu yang hamil dan akan melahirkan. Sementara tiap hari berlaku jam malam dan ada kode-kode rahasia yang harus disebutkan jika ingin keluar masuk wilayah Kebayora Lama. Maka setiap hari banyak orang yang datang ke rumah untuk menanyakan kode rahasia.

Aku lahir 20 Nov 1965, suasana masih mencekam. Wilayah Kebayoran lama banyak dihuni warga Tiong Hoa. Tapi Mama bisa melahirkanku dengan selamat di Rumah Bersalin Muhammadiyah Taman Puring yang beralamat jalan gandaria I Keramat Pela kebayoran baru Jak-Sel.

Awal tahun 1966, suasana sudah lebih kondusif. Tapi berjalan bersama Papa memang terasa aman karena semua mengenal Papa. bahkan hampir semua sekolah di kebayoran lama waktu itu  (SD Rawa Kemiri, SMPN 66 Dan SMA N 29, Papa punya andil di dalamnya) Ini saya ketahui ketika Papa meninggal (Tahun 1987) hampir semua perwakilan sekolah di Kebayoran Lama datang melayat.

Balik lagi cerita di awal taun 1966, saat itu anak mama dan papa sudah 7 orang, saya bungsu yang masih bayi. Beramai-ramai menggunakan 4 becak kami pergi ke studio foto untuk membuat foto keluarga. Dan inilah hasilnya.

[caption id="attachment_209236" align="aligncenter" width="193" caption="Foto keluarga B.Koraag tahun 1966 di Jakarta"]

1346177985132780914
1346177985132780914
[/caption] [caption id="attachment_209237" align="aligncenter" width="236" caption="Little me, 3 tahun di Kompleks perumahan Tjipta Niaga tahun 1968, Kebayoran lama Jak-Sel."]
13461786491969900348
13461786491969900348
[/caption]

Foto yang terakhir adalag fotoku saat berusia 3 tahun. Foto diambil sore-sore saat Papa sudah pulang kerja, ada mobil Holden di belakang aku. Itu tandanya Papa sudah di rumah. Aku memakai pakaian "dinas" celana monyet yang biasa kami sebut dalam bahas Belanda hansop. Inilah kisahku, mana kisahmu..?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun