Mohon tunggu...
Elisa Koraag
Elisa Koraag Mohon Tunggu... Administrasi - Influencer

Saya ibu rumah tangga dengan dua anak. gemar memasak, menulis, membaca dan traveling. Blog saya dapat di intip di\r\nhttp://puisinyaicha.blogspot.com/\r\nhttp://www/elisakoraag.com/ \r\nhttp:www.pedas.blogdetik.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

22 Detik Untuk Pastikan satu Motor Honda Siap Dijual

21 Desember 2014   05:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:50 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_384446" align="aligncenter" width="300" caption="Barisan sepeda motor yang siap mendatangi konsumen"][/caption]

Itu adalah info yang saya dengar dari Ardi Aldisal, perwakilan PT. Astra Honda Motor,  saat Kompasiana Visit ke Pabrik Sepeda Motor di Cikarang.  Buat perempuan seperti saya, terdengar sebagai sebuah info yang menakjubkan.

Saya ibu rumah tangga, yang terbiasa dengan pernak-pernik perempuan. Mendengar nama Honda, maka yang terbayang otomotif. Otomotif dunia lelaki. Ketika Kompasiana mengadakan “Kompasiana Visit” ke Pabrik Honda, saya langsung mendaftarkan diri. Tralala dan sayapun terpilih menjadi salah satu pesertanya. Senang. Kompasiana Visit kali ini kerjasama dengan PT. Wahana Makmur Sejati yang merupakan Dealer Honda untuk cakupan Jakarta-Tangerang.

Pagi-pagi, saat anak-anak berangkat sekolah saya sudah berpesan, kalau mereka pulang, Mama tidak ada di rumah. Anak-anak tidak keberatan, demikian juga dengan suami. Bahkan untuk mencapai titik kumpul di halaman Bentara Budaya, suami dengan senang hati mengantarkan.

Hari masih pagi tetapi beberapa Kompaianer senor sudah duduk ngobrol. Sayapun mngucap salam, menyapa dan ikut berkumpul. Sekotak snack dan sebotol air putih, diberikan sebagai sarapan. Setelah semua peserta berkumpul, maka mengabadikan dalam gambar, wajib hukumnya.

Perjalanan ke Cikarang, memakan waktu hampir dua jam, padat merayap kalau menggunakan istilah reporter radio. Tapi asyik-asyik aja.  Pokoknya perjalanannya nyaman. Begitu tiba di lokasi, maka hal yang dilakukan para Kompasianer ini adalah motret. Saya yang cuma bermodalkan hp sederhana juga nggak mau ketinggalan. Minimal potret-potert itu bisa jadi dokumentasi, saya pernah menjejakkan kaki di sini.

1419088148909106630
1419088148909106630

Kami masuk pintu dan melewati pintu pemeriksaan. Setelah lewat, serasa berada di museum. Ada banyak motor Honda dipamerkan. Mulai dari Honda unit produksi pertama tahun 1971 sampai honda produksi uni ke 35 juta. Banyak banget ya? Unit ke 40 juta masuk MURI dipajang di Mall of Indonesia, Kelapa Gading. Di rak-rak yang tersebar di lobi juga  dipajang aneka penghargaan yang pernah diterima Honda. Menunjukan kwalitas Honda!

[caption id="attachment_384453" align="aligncenter" width="300" caption="Award yang menunjukan kwalitas Honda"]

1419087669684904237
1419087669684904237
[/caption]

PT Astra Honda Motor (AHM) adalah pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor. Saat itu hanya merakit, semua komponenya diimport dari Jepang. Pada perjalanannya sepeda motor terus berkembang menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia. Saking banyaknya sepeda motor, terutama di Jakarta, Pemda DKI mengeluarkan Perda uji coba  Larangan sepeda motor melalui jalan utama. (Kawasan Thamrin dan sekitarnya) selama 1 bulan, mulai 17 Des 2014 hingga 17 Januari 2015. Berpengaruhkah hal ini pada produksi dan penjualan? Akan saya tuliskan di tuliskan kedua.

Kami tiba pada jam makan siang, sehingga sebelum kegiatan kunjungan ini dilanjutkan, kamipun menikmati santap siang. Namun sebelum santap siang, kami memuaskan diri memperhatikan detil yang ada di lobi. Bahka ada simulator permainan mengendarai motor. Beberapa kompasianer mencobanya. Lumayan seru, tapi tak bisa lama-lama karena waktu jalan terus.

Usai santap siang kami dikumpulkan disebuah ruangan untuk mendengarkan presentasi Corporate Communication Dept. Head PT. Wahana Makmur Sejati, bapak Wiyarto Mulyono dan perwakilan PT. Astra Honda Motor,  Ardi Aldisal. Presentasi berjalan lancar dan kami diberi kesempatan bertanya namun tak lama karena akan dilanjutkan dengan kunjungan ke Pabrik.

Saat ini Honda merupakan market share terbesar untuk sepeda motor di Jakarta dan Tangerang. Berdasarkan hasil riset Nov 2014, Honda menguasasi market share 59,9 % . Maka tak heran jika sejauh mata memandang saat di jalan raya antara merk Honda dan merk sepeda motor lainnya akan terlihat Honda jauh lebih banyak.

Honda sendiri memiliki varian motor yang sangat banyak, saya sempat terkagum-kagum melihat koleksi yang dipajang di lobi. Melihat koleksi tersebut, waktu terasa cepat sekali berlalu, dari beberapa model Honda yang saya kenali, mengingatkan saya pada tahun-tahun saya kuliah. Kawan yang mengantarkan saya pulang, jenis Hondanya ada yang dipajang di lobi.

Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Menempati area seluas 8 ha, dengan kapasitas produksi sebesar 4.100 unit per hari. Sepeda motor yang diproduksi jenis cub dan scootic.

Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, menempati luas sekitar 13 ha, memproduksi jenis motor besar seperti, New Mega Pro, CBR serta Verza. serta pabrik ke 3 yang berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi, menempati luas sekitar 30 ha, memproduksi jenis motor matic  seperti, Spacy, Scoopy, beat dan  Vario. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005. (Sumber dari sini:)

Buat saya, menyaksikan langsung proses produksi sebuah motor adalah permandangan yang menakjubkan. Suasana pabrik yang besar dan teratur membuat enak dilihat. Hanya satu kata yang terpikir kepala saya: HEBAT. Sejauh mata memandang, terlihat seperti proses permainan lego. Kami menyaksikan proses kerja pabrik dari ketinggian sekitar 15 meter.  Terlihat rapi dan tertib, bahkan saya melihat seolah tangan para pekerja itu bermata. Mereka memasang sekrup dan memegang obeng listrik, sementara matanya memandang ke arah yang lain. Mungkin benar pepatah yang mengatakan alas bisa karena biasa tapi tetap saja buat saya permandangan yang ajaib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun