Mohon tunggu...
Mutia Erlisa Karamoy
Mutia Erlisa Karamoy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Lifestyle Blogger | Web Content Writer

Mom of 3 | Lifestyle Blogger | Web Content Writer | Digital Technology Enthusiast | Blog: www.elisakaramoy.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pilah dan Pilih Sewa Rumah di Kota Besar

11 Desember 2018   14:45 Diperbarui: 11 Desember 2018   15:08 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : https://www.pexels.com

Memilih menjadi perantau berarti siap untuk menyisihkan sebagian pendapatan untuk biaya mudik atau pulang kampung, karena sejatinya kemana pun kamu pergi merantau, kampung halaman tidak akan pernah terlupakan. Terkadang mimpi dan harapan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan sejahtera memaksa seseorang untuk pergi merantau ke kota besar, karena kota besar dianggap menjanjikan lapangan kerja yang lebih besar dan fasilitas penunjang kehidupan yang lebih lengkap.

Tidak hanya untuk mencari pekerjaan, ada sebagian orang yang memilih merantau ke kota besar untuk alasan pendidikan, tapi setelah menyelesaikan pendidikan mereka tetap memilih untuk bertahan dengan mencari pekerjaan di kota tersebut. Kota Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia menjadi salah satu kota favorit kaum perantau dengan alasan yang beragam, mulai dari untuk mendapatkan akses pendidikan yang lebih berkualitas, mencari pekerjaan, karena dipindahtugaskan, dan masih banyak lagi.

Tapi yang pasti sebagai ibukota negara, Kota Jakarta memang menjadi pusat seluruh aktivitas pemerintahan, bisnis, dan industri. Tidak heran jika setiap tahun masalah urbanisasi di Jakarta selalu menjadi isu yang hangat untuk di bahas dan dibicarakan.

Meskipun di satu sisi banyak perantau yang sukses dengan pekerjaannya di Jakarta, namun tidak sedikit perantau yang hingga kini belum sampai ke titik seperti yang diharapkannya. Tapi yang pasti, bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan angka kebutuhan akan hunian atau tempat tinggal juga akan meningkat, sedangkan ketersediaan lahan di kota besar seperti Kota Jakarta semakin sempit dan harga hunian semakin mahal.

Sewa rumah di Jakarta menjadi salah satu solusi praktis yang di pilih para perantau dengan berbagai alasan, karena belum memiliki dana yang cukup untuk membeli rumah, durasi tinggal yang singkat karena kerja berpindah-pindah, belum menemukan rumah yang cocok untuk di beli, dan beragam alasan lainnya.

 Sama seperti ketika akan membeli rumah, sewa rumah pun membutuhkan banyak pertimbangan agar nyaman saat menempatinya. Apalagi jika sudah berkeluarga dan memiliki anak-anak, selain nyaman hunian tersebut juga harus memenuhi rasa aman karena ada beberapa orangtua yang sama-sama bekerja di luar rumah. Untuk alasan itulah mengapa ada sejumlah pertimbangan yang wajib diperhatikan sebelum memutuskan menyewa rumah, apalagi untuk perantau yang baru pertama kali menginjakkan kaki ke kota besar seperti Kota Jakarta. Berikut tips yang bisa dijadikan referensi memilah dan memilih sewa rumah bagi perantau di kota besar.

  • Sesuai dengan bugdet atau alokasi biaya. Yap...memang tidak semua rumah cocok untuk di sewa tapi yang pasti alokasi dana yang disediakan untuk menyewa rumah sangatlah penting agar biaya sewa tidak membebani keuangan, apalagi untuk perantau yang belum mapan sehingga memilah dan memilih biaya sewa rumah menjadi hal yang wajib dipertimbangkan.
  • Perhatikan kondisi lingkungan sekitar rumah tersebut. Jika perantau sudah memiliki keluarga dan anak-anak, maka lingkungan sekitar rumah menjadi pertimbangan yang sangat penting, apalagi jika baru pertama kalinya pindah ke kota besar. Tidak bisa di pungkiri bahwa lingkungan di kota besar sangatlah berbeda dengan kota yang lebih kecil pada umumnya. Pastikan lingkungan tersebut aman untuk ditinggali bersama keluarga dan anak-anak, jika ragu ada baiknya untuk bertanya dengan tetangga di sekitar rumah bagaimana kondisi lingkungan di sekitar rumah agar selama merasa nyaman dan aman selama menempati rumah tersebut.
  • Sebisa mungkin pilih lokasi yang strategis. Salah satu alasan yang membuat seseorang memilih sewa rumah adalah lokasi rumah tersebut sangat strategis, dekat dengan tempat bekerja sehingga tidak perlu menghabiskan waktu di jalan. Yah...kota besar memang identik dengan kemacetan yang nyaris menjadi pemandangan biasa setiap hari, biasanya untuk menyiasatinya banyak orang yang memutuskan untuk sewa rumah. Dengan alasan tersebut, memilih lokasi sewa rumah yang dekat dengan tempat beraktivitas menjadi hal yang mutlak dilakukan.
  • Kelengkapan fasilitas yang tersedia disekitar rumah tersebut. Jika sewa rumah menjadi pilihan, maka pastikan di sekitar lingkungan rumah tersebut sudah tersedia berbagai fasilitas, setidaknya fasilitas dasar seperti sekolah, pasar, rumah ibadah, rumah sakit atau poliklinik, bank, dan lainnya. Beberapa orang bahkan memasukkan fasilitas infrastruktur seperti akses jalan menjadi salah satu faktor penentu memilih lokasi rumah untuk di sewa. Bayangkan jika akses jalan menuju dan dari rumah tersebut rusak, selain menghabiskan waktu di jalan, juga bisa merusak kendaraan.
  • jika memungkinkan cek status hukum rumah tersebut serta perjanjian sewa. Banyak penyewa yang lengah karena sudah merasa cocok dengan rumah tersebut sehingga mengabaikan hal-hal penting seperti mempertanyakan status hukum rumah dan perjanjian sewa, jangan sampai baru menempati beberapa waktu tiba-tiba harus pindah karena rumah yang di sewa berstatus sengketa. Perjanjian sewa juga sangat penting dipertimbangkan karena perjanjian akan mengikat kedua belah pihak dalam hal hak dan kewajiban secara hukum, ini untuk mengantisipasi jika terjadi perselisihan di kemudian hari.
  • Pastikan biaya-biaya yang harus ditanggung sebagai penyewa. Meskipun beberapa perjanjian sewa sudah mencantumkan biaya apa saja yang wajib dikeluarkan penyewa untuk pemeliharaan rumah tersebut, namun ada beberapa orang yang lupa memasukkan kesepakatan tersebut sehingga kerap memunculkan perselisihan. Untuk alasan tersebut, sebaiknya buatlah kesepakatan biaya apa saja yang ditanggung kedua belah pihak agar nyaman saat sewa rumah.
  • Sebelum menandatangani kesepakatan atau perjanjian sewa, ada baiknya untuk mengecek secara detail kondisi rumah agar dapat didiskusikan apa saja yang harus diperbaiki atau biaya apa saja yang menjadi kewajiban kedua belah pihak agar rumah tersebut nyaman untuk ditinggali. seiring kemajuan teknologi dan internet, seseorang bisa menyewa rumah, membuat kesepakatan sewa-menyewa, serta aktivitas lainnya tanpa harus datang secara langsung melihat kondisi rumah tersebut. Ada berbagai alasan, salah satunya adalah keterbatasan waktu yang tidak memungkinkan seseorang datang untuk survei terlebih dahulu. Sebenarnya sih tidak menjadi masalah apalagi untuk kota-kota besar seperti Jakarta, karena informasi seputar sewa rumah di Jakarta sangat mudah di akses melalui internet berikut detail lokasi dan kondisi lingkungan di sekitar. Tapi akan lebih baik jika sebelum menyetujui perjanjian sewa rumah, sempatkan untuk datang dan melihat secara langsung kondisi rumah dan lingkungan di sekitar agar semakin mantap saat memutuskan pindah ke rumah tersebut, terutama untuk perantau yang baru pertama kalinya menjejakkan kaki di Kota Jakarta.

Mengawali merantau dengan sewa rumah bukanlah hal yang jelek kok karena ada banyak perantau yang sukses dan berhasil membeli rumah idamannya setelah bertahun-tahun menyewa rumah. Apalagi banyak perantau yang memang belum memahami kondisi lingkungan sekitar sehingga memilih sewa rumah menjadi opsi yang terbaik karena memungkinkan untuk mencari lokasi rumah yang baru jika tidak cocok dengan lingkungan tersebut. 

Tapi yang pasti apapun opsi yang dipilih entah sewa rumah atau beli rumah, sebaiknya pilah dan pilih rumah yang nyaman dan aman untuk ditinggali bersama keluarga terutama untuk anak-anak agar keputusan merantau tidak berbuah penyesalan, justru akan mengantarkan para perantau ke titik kesuksesan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun