Mohon tunggu...
Elisa Herlinawati
Elisa Herlinawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Sosiologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Hallo, nama saya Elisa Herlinawati dan sedang aktif berkuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Teori Niklas Luhmann

15 Desember 2022   18:33 Diperbarui: 15 Desember 2022   18:35 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Niklass Luhman adalah seorang sosiolog yang berasal dari Jerman. Lahir pada 8 Desember 1927 di Lower Saxony Jerman. Sebuah kota kecil sebelah selatan Hamburg. Niklas kecil memiliki cerita kelam dalam hidupnya,yakni pada usia 15 tahun, Luhmann diminta untuk menyelesaikan pelatihan militer untuk menjadi ajudan Angkatan Udara. Kemudian, pada akhir tahun 1944, Luhmann direkrut sebagai prajurit garis depan. Ketika beranjak dewasa ia berkuliah di Universitas Freiburg dan Universitas Harvard. Dalam pendidikannya Niklass Luhmann mengambil kursus Hukum (law). Pada tahun 1949 ia menerima gelar doktor di bidang hukum dari Universitas Freiburg. Pada tahun 1955, ia memulai karirnya sebagai politisi.

Talcott Parsons, ahli teori sistem sosial yang paling berpengaruh dalam karyanya.  Luhmann kemudian mengembangkan pendekatannya sendiri (berdasarkan Parsons), yang menjadi dasar untuk karyanya selanjutnya. Namun kemudian dalam karirnya, Luhmann menolak teori Parsons dan bersaing dengan teori sistemnya sendiri. Luhmann mengembangkan suatu pendekatan sosiologis yang mengombinasikan elemen dari fungsionalisme structural Talcott Parsons dengan teori sistem umum dan memperkenalkan konsep dari biologi.

Luhmann mengembangkan konsep ini dalam kerangka analisis sosiologi, sehingga berkembang menjadi teori sistem. Luhmann juga mencoba menjelaskan bagaimana sistem sosial bertahan dari perubahan. Sistem sosial parson akan mengendalikan sistem sosial yang ambruk apabila fungsi dalam struktur sosial ambruk. Artinya jika sistem sosial masih ingin tetap bertahan,maka fungsi tersebut harus tetap.

Penulis mengenal teori sistem oleh Niklas Luhmann dari Youtube yang berjudul " Niklas Luhman Teori Sistem" dari chanel Perspektif Sosiologi. Menurut saya teori ini mencoba mengartikan bahwa sistem sosial akan tetap ada meskipun terjadi pergeseran atau perubahan di dalamnya. Artinya saat terjadi konflik ataupun perubahan dalam sistem sosial yang dapat menyebabkan berubahnya fungsi-fungsi didalamnya,secara tidak langsung sistem sosial akan menggantikan fungsi tersebut dengan sendirinya.

Oleh karenanya sistem sosial tidak akan tergeserkan karena fungsi yang lama terganggu maka akan tergantikan dengan fungsi yang baru. Autopoesis merujuk pada karya Heidegger, yang menekankan bahwa setiap individu manusia merupakan bagian sistem sosial (Lee, 2000)

Contohnya seperti sistem pembelajaran di Indonesia, yang awalnya secara tatap muka atau langsung face to face namun, sejak pandemi melanda berubah secara daring lewat media online. Seperti zoom dan google meet. Pembelajaran mulai berhenti total dan membuat kebijakan baru, tetapi pembaruan ini masih memiliki fungsi yang sama untuk menjadi media pembelajaran.

Referensi:

Sitorus, Fitzgerald K. (2008). Masyarakat Sebagai Sistem-sistem Autopoiesis: Tentang Teori Sistem Niklas Luhmann. Jurnal Filsafat Driyarkara Tahun XXIX No. 3/2008. Jakarta: Senat Mahasiswa STF Driyarkara

Perspektif Sosiologi. Niklas Luhman Teori Sistem. https://youtu.be/IIscKelEFTs

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun