Nama: Elisa Herlinawati
 NIM: 21107020044
Tugas: UTS TSM
Akhir-akhir ini sedang marak fenomena menggila K-pop di kalangan remaja. Apapun yang berbau korea maka akan digandrungi banyak orang khususnya para fans. Saya mendapati teman kost saya Adel yang mulai berbicara sendiri saat menonton boyband kesayangannya BTS sembari menciumi layar laptop. Memasuki kamarnya telihat dia fans berat BTS. "Jungkook tuh suami aku,semangat aku" ujarnya
"Akutu dulu ga suka,tapi sering fyp di tiktok makanya aku suka,bahkan sekarang suka banget". Dari kasus ini membuktikan bahwa teknologi yang pesat bisa mempengaruhi seseorang. Tingkat imajinasi bisa terbentuk ketika terlalu sesering penggunakannya dalam jangka waktu yang lama. Dari kejadian yang teman saya alami sama seperti teori dari Simulacra ciptaan Jean Baudrillard. Dalam buku karyanya yang berjudul "Simularca and Simulation" menjelaskan bagian simulacra masuk dalam skema era ini yang dominan adalah counterfeit (pemalsuan yang asli).
Pemalsuan yang asli dimaksudnya bahwa Adel sangat menyukai boyband kesayangannya bahkan sampai berimajinasi sebagai istrinya salah satu member tersebut. Khayalannya bersifat asli tetapi ia juga memasukkan khayalannya kedalam perilaku sehari-harinya seperti menjadi sumber semangatnya.
Jean Baudrillard lahir pada 27 Juli 1929 di Reims,Prancis dan meninggal pada 6 Maret 2007 di Paris Prancis pada usia 77 tahun. Namanya mulai melambung ketika ia menjadi seorang sosiolog sekaligus pakar komentator politik. Sebagai seorang sosiolog ia telah melahirkan teori teori yang dikenal banyak orang seperti teori simulacra. Pemikiran Jean Baudrillard sangat dipengaruhi oleh pemikiran Marx yang pada awalnya ia menjauhkan dirinya dari reduksionisme ekomoni dan ketidakmampuan teori marxis mengkonseptualisasikan tanda, dan komunikasi.
 Ia juga mengatakan bahwa media sosial yang asli bersifat semu dan kebenarannya dimanipulasi untuk diikuti dan diminati banyak orang. Tujuan konsumsi bukan hanya untuk pemenuhan kebutuhan atau masalah tertentu yang bermanfaat, tetapi juga sebuah penanda yang mengambang tak terbatas untuk membangkitkan. Seorang teman saya tidak menggunakan internet untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi untuk memenuhi keinginannya untuk bertemu idolanya. Baginya, melihat idolanya identik dengan sumber semangat baru. Menurutnya, saat ini perkembangan teknologi yang pesat telah menjadi bagian dari sistem kehidupan manusia. Â
Munculnya aplikasi Internet dengan permintaan tinggi saat ini seperti tren saat ini Tiktok, yang sering saya lewati. Era simulasi ditandai dengan berkembangnya demokratisasi yang ekstrim dalam dunia penampakan, di mana manusia tidak saja diberikan kebebasan dalam meilih gaya atau gaya hidup, akan tetapi justru diberi peluang besar untuk menciptakan penampakan simulasi dari penampakan dirinya sendiri atau penampakan kebudayaan materi di sekelilingnya.
Zaman sekarang masuk ke zaman simulasi yang sudah tidak didominasi oleh nilai produksinya tetapi masyarakat telah melekat kepada media masa yang sudah menjadi sistem bagian dari hidupnya yang sifatnya hanya kebohongan yang lama-lama akan sirna.
Jean Baudrillard, The Procession of Simulacra. Simulacra dan Simulation. Trans. Sheila Faria Glaser. United States of America (The Univercity of Michigan Press, 1994),