Ikan patin merupakan jenis ikan air tawar yang digemari untuk di konsumsi oleh masyarakat Indonesia. Budidaya ikan patin banyak dilakukan di kolam terpal, koam tanah dan kolam beton. Agar tercapainya kegiatan budidaya ikan patin yang optimal dengan memerlukan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sesuai. Penerapan SOP budidaya yang dilakukan di Ponpes Miftahul Ulum pernah mengalami SOP yang belum sesuai dengan standar yang menyebabkan pertumbuhan tidak optimal sehingga jumlah produktivitas yang rendah, maka dari itu perlu adanya penerapan SOP yang sesuai dengan standar budidaya ikan yang dapat membantu penyelesaian budidaya ikan patin dengan adanya perbaikan SOP budidaya ini dapat meningkatkan produksi ikan patin secara berkelanjutan.
Melalui kegiatan pengembangan desa, mahasiswa IPB University telah menyelesaikan kegiatan proyek akhir  yang dibimbing oleh Dr. Ir. Cecilia Eny Indriastuti, M.Si dan Dr. Wida Lesmanawati, S.Pi.,M.Si. Hasil dari kegiatan pengembangan desa ini telah di seminar kan dan telah melalui tahapan ujian proyek akhir dengan dosen penguji Dr. Andri Iskandar, S,Pi.,M.Si.,M.Sc dan mahasiswa bernama Elisa Fauziah dari Sekolah Vokasi Program Studi Teknologi dan Manajemen Pembenihan Ikan melakukan perbaikan SOP yang sesuai dengan standar pada Kelompok Kerja (Pokja) ikan patin di Ponpes Miftahul Ulum, Kalimantan Selatan. Penerapan SOP menggunakan bahan yang mudah dicari, sudah perbah digunakan dan tersedia di sekitar Pondok Pesantren Miftahul Ulum serta penggunaan dosis yang sesuai. SOP yang belum sesuai persiapan wadah (dosis kapur, penambahan pupuk, pengaktifan probiotik sebelum penebaran), metode pemberian pakan, pengukuran kualitas air, serta jumlah sampel ikan untuk di sampling.
Bapak Abdul Hadi selaku Poka Peirkanan menyambut dari adanya kegiatan budidaya ikan patin di Pondok Pesantren Miftahul Ulum. "Kami berterimakasih kepada Mahasiswa IPB yang telah memberikan pemahaman kepada para pokja sehingga menambah pengetahuan pokja tentang budidaya ikan khususnya pengaktifan probiotik, teknik dan jumlah ikan untuk di sampling, cara penggunaan alat untuk mengukur kualitas air serta pemberian pakan yang baik agar kedepannya dapat menghasilkan produksi ikan dengan kualitas yang baik khususnya untuk pesantren" ungkapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H