Mohon tunggu...
Queen Foniks
Queen Foniks Mohon Tunggu... Mahasiswa - Merdeka Menulis

"When we write, we clarify our understanding and deepen our learning." About: - Language; English and Spanish - Short Story - Poetry - Book Review - Self Improvement Book.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Telepon, Jembatan Rindu Ibu

4 Januari 2024   21:30 Diperbarui: 4 Januari 2024   21:34 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumen Pribadi

Di ujung sambungan telepon yang kunanti,

Suara ibu memeluk daku dengan erat.

Kurasakan kehangatan, mengalir dalam kata-kata,

Goresan senyumannya begitu indah.

Wajahnya cantik, seakan ia kembali menjadi muda

Namun matanya berbicara, cerita tanpa kata.

Menahan tangis dalam sorot matanya,

Tergambar kerinduan yang mendalam.

"Dengarlah, ibu, candaanku mengalun riang,

Saat kita terpisah, aku merindukan senyumanmu.

Ibu tertawa, getaran suara penuh cinta,  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun