Mohon tunggu...
Queen Foniks
Queen Foniks Mohon Tunggu... Mahasiswa - Merdeka Menulis

"When we write, we clarify our understanding and deepen our learning." About: - Language; English and Spanish - Short Story - Poetry - Book Review - Self Improvement Book.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terpaku di Keheningan

31 Desember 2023   21:47 Diperbarui: 31 Desember 2023   21:50 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sungguh tak berarti.

Tahukah Engkau Tuhan,

nyaris aku dulu menduakan-MU

kumenaruh cinta dan percaya padanya

sosokku tertawa lepas saat bersamanya

Nyatanya, semua berlumur harapan palsu.

Tak ada kata yang bisa menyakinkanku.

Kini, kumawas diri.

Taukah Engkau Tuhan,

tagihan empatiku pada sesamaku menjatuhkanku pada satu titik temu.

Ya, semua akan kacau saat jauh dari-Mu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun