Mohon tunggu...
Elisabet Riski T
Elisabet Riski T Mohon Tunggu... Lainnya - Aksara Puan

Pemimpi yang penuh ambisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Judulnya adalah Rindu

28 Juni 2021   03:18 Diperbarui: 28 Juni 2021   06:09 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://id.pinterest.com/anwarkw147

Oleh Elisabet Riski Titasari

hari ini, pukul tiga pagi kira-kira
seperti biasa otakku sibuk menerka-nerka
bukan siapa-siapa yang selalu kurindukan, kamu
lalu merangkai serpihan-serpihan kenangan tempo dulu
mengirim pada hatiku tentang rasa yang tak pernah pudar
meski bertemu sangatlah sukar

waktu yang semakin renta
tak jua membuat rasa berbeda
kau yang datang tanpa permisi
ternyata malah jadi candu yang bikin halusinasi
seperti rona lazuardi yang menghipnotis sejuta mata memandang
tatapmu selalu membuat jantung berdegup kencang
hingga aroma keringatmu yang lekat dalam indra penciumanku
seolah tak mau lepas dan terus membekas meski tak bertemu

di hari menjelang pagi
mencoba menenangkan hati
perlahan-lahan memejamkan mata
ditemani musik instrumen biola
namun mendadak hati gelisah
padahal raga sudah cukup lelah
mencoba untuk masuk ke alam mimpi yang kudambakan
melepas penat dalam tidur nyenyak yang kuharapkan
tapi aku tak mampu
mengistirahatkan sejenak lelahku
sementara bayangmu terus berlari-lari dalam sanubari
dan mengajakku larut dalam ilusi

seperti inikah kejamnya rindu?
ia telah mengancam kewarasanku
dan menjelma menjadi benalu
menggerogoti segala yang ada dalam pikiranku
hanya menyisakan satu, kamu

wahai semesta yang baik hati
aku merayu untuk kesekian kali
izinkan rindu pulang dalam pelukannya
biar hati sedikit lega dan tak ada lagi tanya
sebab benak sudah mulai muak
mengikuti hati yang terus memberontak
sambil kugenggam rapat-rapat rindu yang tak berujung
dan berharap barangkali mimpi tempat tuk berkunjung

(28/06/2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun