Mohon tunggu...
Elisabeth Meilinda
Elisabeth Meilinda Mohon Tunggu... -

Biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Resensi Buku "Beriman di Arus Zaman"

25 November 2014   00:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:57 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Beriman di Arus Jaman

Penulis : Herulono Murtopo SS.,M.HLIM

Penerbit : Indie Publisher

Tahun Terbit : 2014

Tebal Buku : 162 halaman

PENULIS

Bapak Herulono Murtopo, atau dengan nama akrabnya Pak Heru. Beliau mengajar sebagai dosen dalam mata kuliah Pendidikan Agama Katolik di Universitas Mercu Buana Jakarta.

SINOPSIS

Mempelajari agama itu menarik, tapi juga bisa tidak menarik. Agama seakan telah menjadi artefak kuno yang hanya bisa kita temukan di museum-museum, tempat di mana orang-orang ‘kuno’ masih mau berdoa dan beribadah. Bila memperhatikan prosentase, berapa persen sih orang yang datang  ke tempat ibadah? Tapi kalau berdebat tentang agama, hampir semua orang bisa menjadi ahli agama saat itu. Sementara itu, agama sepertinya harus berbicara dengan konteks yang baru. Ada perbedaan antara beragama dan beriman. Orang beragama belum tentu beriman, demikian juga sebaliknya. Iman menghadapi tantangan baru, di antaranya karena pesatnya perkembangan pengetahuan dan teknologi, budaya globalisasi, dan arus modernisme. Masih mungkinkah orang sungguh beriman di arus itu?

Saya dalam rangka itu, saya menerbitkan sebuah buku: Beriman di Arus Jaman. Tentu ini hanya sebuah pengantar. Di dalamnya berbicara tentang iman dan ilmu yang saya lihat sebagai kata kunci untuk memahami seluruh uraian berikutnya. Iman dan Ilmu memiliki metodologi yang berbeda. Iman adalah semacam ajaran, pewahyuan dari Allah kepada manusia. Ilmu merupakan buah penelitian manusia atas kenyataan di sekitarnya. Keduanya kadang tidak menemukan titik temu. Misalnya, bagaimana menjelaskan Adam dan Hawa sebagai manusia pertama.

Penghargaan pada otonomi metode masing-masing jelas diperlukan. Meskipun penemuannya berbeda, tapi tak bisa kemudian dijudge sebagai sesuatu yang salah. Sejauh metodenya bisa dipertanggungjawabkan, seharusnya hasilnya diterima dan dikaji ulang. Yang saya tekankan kemudian adalah peran dan sumbangan masing-masing bidang. Ilmu berperan kepada iman agar iman semakin jernih melihat permasalahan yang ada dalam kehidupannya dengan berbagai dimensinya. Sedangkan iman berperan untuk menyaring kajian ilmu secara moral.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Dalam buku ini, materi pemelajaran mengenai segala hal yang berhubungan dengan agama Katolik dan ilmu telah sangat detail sehingga pembaca yang mebaca dapat mengetahui lebih dalam ajaran-ajaran agama Katoik yang selama ini belum banyak diketahui umat Katolik pada umumnya. Tetapi, menurut saya bahasa yang digunakan sedikit tidak sesuai dengan bahasa sehari-hari sehingga akan sulit bagi pembaca yang hanya memahami bahasa sehari-hari.

KESIMPULAN

Selain menjadi sumber pengetahuan buku ini memberikan banyak tanggapan agama Katolik terhadap segala hal yang terjadi di masyarakat. Buku ini juga dapat menjadi pedoman bagi kita apabila kita menghadapi hal yang serupa dengan apa yang pernah terjadi pada orang lain dan juga membantu kita untuk membuka mata kita agar kita bisa melihat kehidupan dengan lebih luas untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi kita dan juga sekitar kita. Tentu saja ajaran yang terdapat dalam buku ini tidak pernah menjauhkan kita dari Tuhan karena melalui berkat-Nya kita dapat hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun