Â
Setiap orang tentu saja memiliki pengalaman yang akan membawanya ke arah masa depan yang baik serta kemauan untuk maju dari pengalaman yang dilewati, hal ini tentu saja berpatokan pada diri sendiri. Dari kecil Saya adalah seseorang yang sangat pemalu dan tidak percaya diri, saya selalu pesimis dengan apa yang akan saya hadapi dan lewati. Namun, saat duduk di bangku kelas 11 SMA, saya mengikuti kegiatan teater yang diadakan di sekolah. Saya menikmati masa latihan teater karena saya sangat menyukai akting, disitu saya sadar bahwa jika seseorang sedang mengalami, menjalani, atau bekerja sesuatu sesuai dengan bidangnya, pastinya orang tersebut akan sangat menikmatinya. Dari situ saya menyadari kemampuan yang saya kubur dalam-dalam didasarkan pada rasa tidak percaya diri itu semakin terlihat, saya bisa berakting dan berkreasi serta memunculkan kreativitas naskah. Pengalaman itu membuat saya mulai menentukan goals yaitu, sekolah dengan benar, bisa lulus, dan mencapai cita-cita sesuai dengan bidang saya yaitu seni berakting.Â
Setelah lulus SMA saya mencoba mengikuti tes kuliah di bidang seni akting, namun tidak diizinkan karena beberapa alasan tertentu. Takdir berkata lain, saya diterima di jurusan S1 Public Relations Universitas Mercubuana Jakarta. Dari sinilah awal pengalaman yang mengubah aspek dalam hidup saya. Selama masa perkuliahan saya mengalami tantangan dalam praktik kehidupan sehari-hari. Saya mengalami culture shock karena saya seorang perantau dan merasa jurusan kuliah ini bukanlah bidang saya. Perasaan seperti ini di setiap harinya membuat saya terganggu, namun disisi lain saya tetap ingin membahagiakan orang tua dengan lulus kuliah tepat waktu karena tujuan saya merantau adalah kuliah bukan bermain. Saya mulai menanamkan dalam pikiran saya bahwa, jika saya bisa belajar dengan benar di bidang yang saya geluti, mungkin saja publik speaking saya mulai terlatih, dan saya bisa mengejar impian saya yaitu bekerja di seni akting. Dari sejak itu, perlahan saya mulai men challenge diri saya dengan  mengubah mindset, membangun relasi dengan teman-teman, menentukan tujuan saya yakni menuntaskan kuliah tepat waktu dengan IPK yang baik, mencari pengalaman secara langsung misalnya mengikuti kegiatan organisasi kampus dan kegiatan sosial, pengalaman tidak langsung misalnya menonton video inspirasi dan mengambil pesan yang baik dan menerapkan pesan tersebut di dalam kehidupan saya. Perjuangan saya pun tidak sia-sia, akhirnya saya bisa melewatinya dan berhasil mencapai tujuan saya yaitu lulus tiga setengah tahun dengan IPK yang memuaskan.Â
Setelah lulus kuliah SI, saya mulai memasuki level baru yakni kehidupan yang sebenarnya. Karena saya berasumsi bahwa dunia itu luas, jalan pun semakin panjang. akan ada hal baik dan buruk yang dilewati. Maka dari itu, saya mulai mencoba memperbaiki attitude, karena jika memiliki attitude yang baik kita akan menjadi orang yang berguna. Hal kecil mulai saya pelajari seperti menghargai dan tidak memotong pembicaraan orang, tau menempatkan diri, bangun kualitas diri dengan lebih mencintai diri sendiri dan membangun hal-hal positif dalam diri, mengembangkan dan menambah ilmu pengetahuan, melanjutkan kuliah S2 dan menerapkan ilmu yang telah saya dapat di kehidupan sosial. Dalam menjalani proses ini, tentu tidak mudah dan pastinya banyak sekali hambatan dan tantangan seperti rasa malas, dan suka menunda pekerjaan.Terlebih semakin banyak kesibukan semakin muncul rasa bosan dan capek pastinya. Ketika tantangan ini mulai muncul saya menghadapinya dengan sesekali menghibur diri dan merefresh tubuh seperti jalan-jalan bersama teman-teman, makan cemilan favorite, menonton film atau video inspirasi. Penerapan ini saya lakukan agar tetap menjaga keseimbangan dalam hidup antara tugas dan kehidupan saya. Karena kehidupan yang seimbang akan menempuh hidup yang sejahtera. (Brooks, 2012).Â
Kehidupan yang terus berjalan akan terus mengalir sesuai dengan alurnya, jalan hidup akan terus maju, Jika tidak berusaha dan bekerja keras, maka akan terjebak di level yang sama, tetapi jika seseorang dapat berubah pastinya akan berpindah ke level berikutnya. Hal ini membuat saya terus berlatih untuk mengevaluasi diri saya di setiap harinya. Dengan evaluasi diri, akan mempermudah untuk bisa mengetahui gambaran serta kinerja orientasi perubahan yang saya lewati. Proses perubahan seseorang ke arah yang lebih baik, seringkali ada penolakan perubahan karena kurangnya komitmen dari dalam diri (Kegan & Lahey,2001). Maka dari itu saya mengibaratkan kehidupan saya seperti game, jika tidak berubah, saya tidak akan bisa memasuki level baru, dan pastinya saya akan terjebak di level yang sama. Melalui evaluasi saya bisa terus melakukan perubahan dan menentukan tujuan hidup saya yang sebenarnya. Setelah memasuki level baru, saya menyadari bahwa bekerja tidak harus di bidang dan yang kita geluti. Semua manusia memiliki kemampuan yang beragam dan bidang yang beragam pula, jika terus berlatih, maka kemampuan itu akan muncul. Saat ini saya mencoba mengevaluasi diri saya, dulu saya selalu beranggapan bahwa saya harus bekerja di bidang saya yaitu seni akting agar kehidupan saya menyenangkan. Ternyata saya sadar, umur semakin bertambah, pikiran pun terus berubah. Saya sedang belajar menerima segala pelajaran di bidang apapun, disitu saya bisa melatih kemampuan diri saya agar bisa menjadi orang yang bermanfaat.Â
Daftar Pustaka
Brooks, David. (2020). How People Change. Dilansir dari https://studentsuajyac-my.sharepoint.com/personal/ra_vita_uajy_ac_id/_layouts/15/onedrive.aspx?id=%2Fpersonal%2Fra%5Fvita%5Fuajy%5Fac%5Fid%2FDocuments%2FGasal%2FKdED%2FKdED%20Articles%2FHow%20People%20Change%2Epdf&parent=%2Fpersonal%2Fra%5Fvita%5Fuajy%5Fac%5Fid%2FDocuments%2FGasal%2FKdED%2FKdED%20Articles&ga=1 pada 01 Oktober 2023.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI