Kepemimpinan  merupakan komponen manajemen yang memiliki kewenangan formal dan mempunyai legitimasi serta kompetisi komunikasi efektif dan efisiens. Dengan adanya kompetensi komunikasi yang dimiliki, seorang pemimpin mampu meningkatkan pengaruh atas efektifitas dan efisiensi. Untuk menjadi seorang pemimpin tentunya bukan hal yang mudah, tidak semua orang memiliki karakter yang sangat melekat pada diri sendiri sehingga dapat menunjukan aura positif dan kepemimpinan. Menurut Stogdill (1989), menyatakan bahwa pemimpin itu harus memiliki beberapa kelebihan yakni kapasitas, prestasi, tanggung jawab, partisipasi, dan status.
Seorang pemimpin yang masuk dalam kategori ini adalah BJ Habibie, atau biasa disebut sebagai bapak teknologi Indonesia. Dilansir dari Kompas.com (Kompas.com 2022) BJ Habibie merupakan presiden ketiga di Indonesia dengan masa jabatan yang sangat singkat. Beliau dijuluki sebagai "Mr Crack" karena mengeluarkan teori di bidang pesawat dan juga sangat jenius di bidang teknologi. Bahkan beliau sempat bekerja di Jerman dan dihormati banyak orang. Meski begitu, beliau tidak pernah melupakan Indonesia sehingga kembali ke Tanah Air pada tahun 1973 untuk membantu mengembangkan teknologi dan berhasil membantu penerbangan pesawat pertama Indonesia, yakni N250 Gatotkaca 1995.Â
BJ Habibie atau biasa disapa Mr Crack ini merupakan presiden yang paling singkat masa jabatannya yakni 1,5 tahun. Dilansir dari Kompas.com (Kompas.com 2022) menjelaskan bapak Habibie menjabat menjadi Presiden Indonesia pada tahun 1998 menggantikan Presiden Soeharto sebagai wakil presiden, dimana Indonesia sedang dilanda krisis moneter dan stabilitas politik yang sedang terganggu.Namun di era pemerintahan yang singkat, Presiden BJ Habibie hadir sebagai pemimpin yang cerdas dan totalitas dalam mencurahkan pemikiran, karya, dan semangatnya untuk kebaikan negri bersama program kerjanya yang sangat berpengaruh pada Negara hingga saat ini. Beliau berani mengambil langkah menjadi kunci era transisi dari Orde Baru ke Reformasi, membangkitkan semangat masyarakat Indonesia dengan memberikan kebebasan pers, melaksanakan restrukturisasi perbankan Indonesia yang memisahkan Bank Indonesia (BI) dari pemerintahan agar tetap objektif dan tidak terpengaruh oleh politik, membentuk sejarah perundang-undangan yang berisi tentang kebebasan rakyat Indonesia dalam pemilu yang diatur dalam UU No 2 Tahun 1999 tentang Pemilu, berhasil menghapus larangan bicara dan mengajar Bahasa Mandarin. Hal ini membawa perubahan besar kepada bangsa Indonesia hingga dengan saat ini.Â
Kecerdasan dan tanggung jawab BJ Habibie dalam memimpin bangsa Indonesia dinilai baik yang didasarkan  oleh naluri (gut feeling) ketimbang kalkulasi politik (Supriatma,2020).  Beliau merupakan role model yang baik bagi masyarakat karena pada masa kepemimpinannya ia tidak serakah dan tidak hanya mementingkan sisi politik semata tetapi lebih kepada kepentingan bersama yang bermanfaat bagi masyarakat. Artikel ini akan membahas kepemimpinan BJ Habibie menurut Jose Zoellner's Four Frame Leadership. Kepemimpinan dipahami sebagai proses seseorang atau individu dalam upaya mempengaruhi individu lain demi mencapai suatu tujuan tertentu. (Bolman & Deal, 2017).
Structural Frame
Kepemimpinan dalam konteks struktural mengarah kepada pemimpin yang formal dalam mengikuti aturan organisasi dengan memperhatikan alur kerja dan tanggung jawab secara terstruktur serta membangun hubungan yang baik antara karyawan dan pemimpinnya (Bolman & Deal 2017)
Menurut pendapat saya, semasa kepemimpinan BJ Habibie telah berhasil menjalankan gaya kepemimpinan dalam konteks struktural yaitu melaksanakan program kerja dan menciptakan beberapa hal yang inovasi hingga saat ini. seperti mengatasi krisis moneter 1998, penghapusan kebijakan Dwifungsi ABRI, melaksanakan pemilu dan beberapa hal lainnya.
Human Resource Frame
Human Resource (Sumber daya manusia) merupakan faktor penting yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Hal ini akan dipandang sebagai unsur yang sangat menentukan dalam proses pengembangan organisasi, karyawan, dan masyarakat. Peran kepemimpinan sangat menunjang tercapainya sumber daya manusia yang berkualitas. (Bolman & Deal 1017)
Semasa kepemimpinan BJ Habibie, beliau tidak hanya menjadi tokoh yang fokus terhadap riset dan inovasi, tetapi juga peningkatan sumber daya manusia di Indonesia. Melainkan ia memiliki gagasan, ide, dan visi yang sangat kuat untuk membangun negara Indonesia sebagai negara industri teknologi. inilah alasan mengapa beliau dijuluki sebagai bapak teknologi. Kecerdasan dan sisi cendikiawan, beliau selalu  menghasilkan ide yang kreatif dan cemerlang dalam perbaikan ekonomi. Pada masa pemerintahannya nilai rupiah berada dalam titik terendah yakni 16.800/US $. Secepatnya beliau bergerak membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan Unit Pengelola Aset Negara.
Political Frame