Mohon tunggu...
Elisabeth Imelda
Elisabeth Imelda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Here I"m

Menulislah selagi kamu mampu. karena akan menjadi kenangan dan investasi terbaik dalam hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bagaimana jika tanpa Dia dan Buku-Nya

10 April 2022   18:53 Diperbarui: 11 April 2022   08:31 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kamu membayangkan lahir di keluarga Kristen tanpa adanya Alkitab dan cerita-cerita tentang-Nya yang jarang bahkan tidak pernah dibacakan dan diceritakan oleh orang tuamu? Yang kamu tahu, kamu diciptakan oleh Allah, entah bagaimana dan seperti apa prosesnya kamu tidak pernah tahu. Bagaimana rasanya? Tentunya kamu pasti kebingungan apabila mendengar temanmu berbicara panjang lebar tentang Allah, adam, Nuh, Abraham, Sarah, Musa, Daud, Yesus, Yohanes, Petrus, Paulus dan tokoh-tokoh Akitab lainnya yang terkenal. Dan kamu akan mengira jika temanmu mengarang cerita. Karena kamu tidak memiliki buku cerita yang terkenal itu, yang biasa disebut Alkitab. Sungguh seram dan miris rasanya, jika kita sendiri sebagai orang Kristen tidak mengetahui cerita-cerita dalam buku ajaib itu.

Tampilan yang sederhana kadang tidak menarik banyak minat dan perhatian orang-orang termasuk kita untuk membacanya. Jangankan membacanya, membukanya saja pun kadang sampai berdebu tanpa disentuh. Ahh, seperti itukah buku yang mengisahkan tentang kita, tentang Tuhan dan tentang semua yang ada di bumi, selayaknya ensiklopedia Unlimited itu dipandang? Alkitab mempunyai 1001 rahasia. Yang apabila dengan kesungguhan hati kita mau membaca dan menggali isinya, kita akan menemukan harta karun yang tak pernah terduga sebelumnya. Alkitab tidak saja berisi tentang Tuhan, tapi bagaimana kita dengan Tuhan, Alkitab tidak saja tentang orang-orang pada zaman dulu, tetapi tentang kita dan orang-orang dimasa sekarang dan masa mendatang, dan masih banyak lagi kisah-kisah lain yang akan terungkap saat kita membaca dan merenungkannya. Membaca dan merenungkannya bukan perintah manusia, tetapi perintah langsung dari Tuhan. Bahkan perenungannya harus siang dan malam.  Unik bukan? Bagaimana kamu memperlakukan alkitabmu? Bagaimana cara pandangmu terhadap Alkitab? Sudahkah  kamu penasaran dan jatuh cinta untuk membacanya? Sudahkah kamu merenungkannya siang dan malam? Merenungkan siang dan malam bukan berarti seharian kamu duduk bersimpuh dan memagang alkitab, tetapi bagaimana kamu memproses dalam kehidupanmu sehari-hari. Membaca dan merenungkan Alkitab tidak seribet  yang dibayangkan, bayanganmu yang meribetkanmu untuk membaca!

Membaca Alkitab menunjukan adanya suatu hubungan antara kita dan Tuhan. Bagaimana kamu mengatakan mencintai dan mengenal Tuhanmu jika buku yang berisi tentang-Nya saja tidak pernah kamu sentuh dan baca? Tidak hanya mengenal-Nya saja, ketika membaca alkitab, kamu akan semakin dekat dengan Tuhan, karena diskusi-diskusi kecil dari kata dan kalimat yang tidak kamu pahami, pengeluhan-pengeluhan dari kebiasaanmu membaca, bahkan sikap dan perilaku akan berubah ketika kamu semakin memhami apa yang kamu baca, tidak hanya hubunganmu dengan Tuhan yang semakin baik, hubunganmu dengan sesama pun akan menjadi lebih baik. Bagaimana hubunganmu dengan Tuhan?  Apakah semakin dekat atau malah menjauh?  Akan ada proses yang dijalani dan akan ada saat yang tidak menyenangkan bagimu, tetapi kerelaan hati kita untuk mendengar dan taat serta komitmen akan membuat kita kuat dan bertahan. Memulai kebiasaan membaca bukan hal yang gampang, tetapi ketika kita memulai dengan Tuhan, kebiasaan itu harusnya menjadi kebutuhan bukan tuntutan. Seperti apa kebiasaanmu dalam membaca Alkitab? Bagaimana kebiasaanmu mengkomunikasikan apa yang tidak dipahami, apakah dengan Tuhan saja atau dengan saudara seiman?

Kebiasaan membacamu akan menentukan seperti apa kamu dari apa yang kamu proses. Entah buahnya manis atau buruk itu kembali kepada kita masing-masing. Begitu juga hubunganmu dengan Tuhan akan terpancar melalui hubunganmu dengan sesama. 



                                                                          Sumber: sinodegjk.or.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun