Mohon tunggu...
Elisabeth Ghina
Elisabeth Ghina Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswi

bread

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesamaan Prinsip Membawa Persahabatan: Paus Fransiskus Memilih Indonesia sebagai Negara Pertama yang Dikunjunginya

8 September 2024   23:51 Diperbarui: 8 September 2024   23:55 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hanya dengan beberapa kesamaan prinsip, hubungan yang bersahabat dapat terjalin sampai 76 tahun. Vatikan datang kembali ke Indonesia setelah 35 tahun untuk memberi pencerahan serta mempererat hubungan spiritual antar negara.

Seperti yang telah marak diumumkan bahwa Tahta Suci Vatikan yang dipimpin saat ini dipimpin oleh Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia pada tanggal 3-6 september 2024. Paus memang memiliki jadwal kunjungan dan mendapat banyak undangan dari berbagai negara. Namun, Paus memilih Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjunginya dalam rangkaiannya. Bagi Indonesia, tentu saja hal ini menjadi momen bersejarah dan terhormat dalam relasi antar kedua negara.

Kunjungan ini seharusnya dilaksanakan pada tahun 2020. Namun karena seluruh dunia dilanda virus Covid-19 yang mengakibatkan pandemi, acara tersebut harus ditunda dan baru sempat di diwujudkan tahun 2024.

Mengingat kembali pada periode mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Vatikan menjadi salah satu negara yang di awal periode, mengakui Indonesia secara resmi tanggal 6 Juli 1947 dengan dibentuknya kedutaan besar Vatikan (Apostolic Delegate) di Jakarta. Sejak awal hubungan Indonesia dengan Vatikan terjalin dengan baik dimana kedua negara sama-sama mendukung.

Dikatakan pengakuan Vatikan kepada Indoneisa didasari oleh rasa senasib karena adanya kesamaan prinsip. Salah satunya yaitu Vatikan cenderung mendukung negara-negara yang berjuang untuk kemerdekaannya karena Vatikan memiliki prinsip moral dan hak asasi manusia yang kuat. Tetapi alasan yang paling menonjol adalah Indonesia dan Vatikan sama-sama menjunjung tinggi pentingnya kedamaian agama. Dimana kedua negara menjunjung pluralitas agama dan kuat dalam imannya.

Masyarakat Indonesia, terutama yang beragama Katolik menyambut berita kedatangan Paus dengan gembira. Figur dan simbol terbesar dalam kehidupan beragama akan datang ke negaranya, jadi tentu saja mereka akan bersemangat dan menantikan hari kedatangannya. Namun tidak hanya umat Katolik, tetapi seluruh Indonesia mengharapkan kedatangan Paus Fransiskus akan membawa perdamaian dan semakin menyadarkan masyarakat bahwa meskipun berbeda agama kita tetap bisa berinteraksi dengan baik.

Vatikan memandang Indonesia sebagai miniatur keberagaman yang patut menjadi contoh bagi dunia. Dalam pengumuman kunjungan ke Indonesia di Vatikan, Paus Fransiskus sendiri mengatakan bahwa Indonesia tidak hanya berperan penting sebagai negara mayoritas Muslim, tetapi sebagai tempat pemimpin agama yang memiliki peran besar dalam memajukan masyarakat dan bangsa.

Paus Fransiskus sendiri mengatakan bahwa Ia kagum dengan keberagaman umat beragama di Indonesia. Ia memiliki keinginan untuk belajar lebih banyak tentang Indonesia dan tentang agama Islam di Indonesia.

Kabarnya Paus Fransiskus akan datang ke Gelora Bung Karno untuk memimpin misa akbar yang dapat dihadirkan seluruh umat Katolik Indonesia. Selain itu, Paus Fransiskus juga dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo, tokoh-tokoh agama di Indonesia, mengunjungi komunitas atau masyarakat sipil, serta menghadiri pertemuan lintas agama di Masjid Istiqlal. Semua ini dalam rangka memperkuat toleransi agama dan hubungan bilateral negara. Misanya pun akan dilakukan sekali lagi sebagai penutup kedatangannya di Indonesia.

Kunjungan ini dapat menjadi pembelajaran bagi Indonesia maupun Vatikan. Melalui diskusi, Indonesia akan mendapat banyak hal baru dari Paus Fransiskus sendiri mengenai pandangannya akan kedamaian dunia khususnya dalam umat beragama. Dari banyaknya undangan yang di terima Paus Fransiskus, Indonesia yang pertama dipilih. Hal itu menunjukkan bahwa di mata Paus Fransiskus, Indonesia mempunyai peran yang penting bagi Vatikan. Diharapkan Kunjungan ini dapat mempromosikan dialog antar agama dan perdamaian tidak hanya di Indonesia, namun untuk seluruh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun