Yogyakarta, 19 September 2024Â
Dear Diary ku ingin cerita..
Lirik lagu ini tiba-tiba bergema di kepalaku, berulang dan sangat merdu
Alunan musik tanpa liriknya juga ikutan melekat, seakan lagu ini ciptaanku
Benar saja, aku terusik dan ikut merinai dengan kemampuanku
Ngalor ngidul saja, tapi sedih dalam lubuk hati
"Aku" dalam wujud manusia yang tak hentinya bertanya
Dengan apa aku tercipta hingga kini?
Dengan apa aku bertahan saat ketidakpastian?
Bahkan reda-ku tak pernah kuhitung, mungkin aku berutang?
Menemukan diri dalam berbagai episode hidup
DiIbaratkan laporan kegiatan yang belum selesai dikerjakan
Diri ini tidak pernah berhenti bertanya
"Dengan apa aku sudah sejauh ini?"
Mencari "Aku" yang banyak runtuhnya ini membuatku ragu
Apakah harus dicari? Dikenal? atau Diabaikan?
Mengapa dicari? Mengapa dikenal? Mengapa diabaikan?
Tetap saja "Aku" di Ruang Hampa tidak terkondisikan
Datar dan begitu saja, hingga label itu datang
"Lihatlah, keanehan dalam dirinya begitu melekat"
"Seolah-olah dunia dirinya milik semesta"
"Padahal lingkupnya saja penuh kehampaan"
Maka carilah "Aku" di Ruang Hampa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H