Semakin banyaknya temuan teknologi, seni dapat menghasilkan banyak produk. Peranan seni rupa semakin terasa dalam memberi sentuhan estetik. Kemajuan teknologi juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan karya seni salah satu contohnya adalah desain atau ilustrasi dengan bantuan program komputer. Inovasi dan teknologi telah menjadi pendorong utama dalam transformasi seni digital. Profesor seni David Jones menjelaskan bahwa seni digital adalah bentuk seni yang diciptakan menggunakan teknologi digital sebagai alat utama ekspresi. Jones menegaskan bahwa inovasi dalam teknologi telah memberikan seniman akses ke alat dan platform baru yang memungkinkan mereka untuk menciptakan karya-karya yang sebelumnya tidak terpikirkan.
Dr. Lisa Chang memandang inovasi sebagai suatu proses di mana ide-ide baru diterapkan untuk meningkatkan produk atau proses yang ada. Dalam konteks seni digital, Chang menyoroti bagaimana perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan realitas virtual (VR) telah membuka peluang baru bagi seniman untuk bereksperimen dengan medium yang berbeda dan menghadirkan pengalaman artistik yang unik. Perkembangan seni digital telah mengalami transformasi yang signifikan seiring berjalannya waktu. Pada awalnya, seni digital lebih terfokus pada manipulasi gambar dan grafis, seperti yang terlihat dalam seni piksel dan seni grafis komputer. Namun, dengan kemajuan teknologi, seni digital telah berkembang menjadi lebih kompleks dan multidimensional.
Dalam dekade terakhir, terutama dengan munculnya teknologi realitas virtual dan augmented reality, seni digital telah melampaui batas-batas medium tradisional. Seniman sekarang dapat menciptakan karya yang hidup dan berinteraksi dengan penonton mereka secara langsung, menciptakan pengalaman yang mendalam dan immersif.
Transformasi Seni Digital :
1. Realitas Virtual (VR) : Teknologi VR telah memungkinkan seniman untuk menciptakan lingkungan digital yang dapat dijelajahi oleh   penonton. Misalnya, seniman dapat menciptakan instalasi seni virtual di mana pengunjung dapat merasakan pengalaman yang        sama seperti berada di dalam karya tersebut.
2. Augmented Reality (AR) : Dengan AR, seniman dapat menambahkan elemen digital ke dunia nyata. Contohnya adalah karya seni   Â
  mural yang hidup ketika dilihat melalui aplikasi AR, menciptakan pengalaman interaktif yang menggabungkan dunia fisik dan         digital.
3. Kecerdasan Buatan (AI) : Penggunaan AI dalam seni digital membuka potensi baru dalam penciptaan karya seni yang dinamis dan      interaktif. Misalnya, seniman dapat menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk menciptakan karya yang bereaksi terhadap    interaksi pengunjung atau bahkan menghasilkan karya seni secara otomatis berdasarkan data tertentu.
4. Seni Generatif : Seni generatif menggunakan algoritma untuk menciptakan karya seni yang terus berubah dan berkembang seiring     waktu. Ini menciptakan karya yang unik dan tidak pernah sama dua kali, memberikan pengalaman yang dinamis bagi penonton.
5. Blockchain dalam Seni Digital : Teknologi blockchain telah memungkinkan pengembangan pasar seni digital yang lebih                terdesentralisasi dan transparan. Dengan menggunakan blockchain, seniman dapat mengamankan kepemilikan karya mereka dan     memungkinkan kolektor untuk mengumpulkan karya digital dengan keyakinan atas otentisitas dan nilai karya tersebut.
Melalui perubahan ini, seni digital telah menjadi lebih dari sekadar representasi visual. Ini telah menjadi sarana untuk eksplorasi konsep-konsep baru, interaksi, dan partisipasi, menciptakan pengalaman yang memperkaya bagi pengamat dan penciptanya.