Mohon tunggu...
Elisabeth Tampubolon
Elisabeth Tampubolon Mohon Tunggu... Lainnya - it's me Sabeth

Semua tentang Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Para Pelajar di Masa Pandemi Covid-19

10 Desember 2020   17:46 Diperbarui: 10 Desember 2020   17:56 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Corona virus atau yang sering disebut dengan covid-19 merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia.Virus ini ternyata tidak mengenai usia dalam penularannya,baik bayi,lansia,remaja,anak-anak,ibu hamil,bahkan ibu menyusui.Awalnya virus ini pertama sekali ditemukan di kota  Wuhan ,China pada akhir Desember 2019.Tidak disangka virus ini atau covid-19 ini sudah berusia 1 tahun menyerang berbagai negara.Semenjak peristiwa ini Indonesia mengambil kebijakan yaitu menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk mencegah penyebaran covid-19.Selain itu,Presiden RI Jokowi menganjurkan agar mematuhi protol kesehatan seperti:memakai masker,cuci tangan dengan air yang mengalir,dan menjaga jarak.

Banyak perubahan yang terjadi selama kehadiran covid-19 ini,baik pendidikan,politik,sistem pemerintahan,dan ekonomi berubah.Keadaan pendidikan di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.Banyak keluhan yang selalu menghantui para pelajar Indonesia,karena diberlakukannya belajar online.Pelajar dan tenaga pengajar juga merasakan dampak dari keadaan ini.Untuk mengatasi segala problem ini ,pemerintah memberikan kuota belajar bagi seluruh pelajar Indonesia agar tetap bisa belajar.Bagi pelajar  yang tidak memilki handphone,pemerintah juga mengakses pembelajaran bagi Sekolah dasar di televisi.Bahkan para guru juga mengajar di rumah rumah muridnya dan membagi jadwal setiap kelas.Di bidang ekonomi,bapak Presiden Jokowi memberikan bantuan berupa  BLT,UMKM,penerima sembako,dan lain-lainnya diberikan agar masyarakat Indonesia tetap bisa sejahtera dalam masa pandemi ini.Biaya pembayaran listrik pun diberikan gratis bagi masyrakat kecuali para PNS.

Elisabeth Tampubolon seorang mahasiswa STT HKBP Pematang Siantar mengatakan,"Masa Pandemi ini adalah masa yang sulit bagi seluruh pelajar,terkhususnya mahasiswa baru seperti kami ini.Kami berusaha untuk tetap memahami mata kuliah meskipun melalui media sosial seperti WA,zoom,google meet,google clasroom yang disediakan oleh kampus.Saat di rumah,kami juga harus bisa mengatur waktu untuk belajar dan membantu orangtua."Dia menambahkan bahwa kuliah online saat ini adalah sebuah tantangan yang sangat besar bagi mahasiswa theologi."Bagaimana kami bisa berteologi melalui online dengan efektif?",seru dia.Bertheologi tanpa tatap muka adalah hal yang sulit.Mereka membutuhkan perpustakan sebagai media tambahan mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka.

'Berbagai mata kuliah seperti pengantar PL,Musik Gereja 1,Bahasa Ibrani,Pengantar ilmu agama,bahasa Indonesia,Pancasila dan Pkn,Antropologi budaya batak,Sejarah Israel,Bahasa Inggris theologi,dan bimbingan studi ilmiah.Kesepuluh mata kuliah ini menjadi tantangan yang hebat bagi mereka mahasiswa STT HKBP semester 1.Terutama terkait bahasa yang dipelajari mungkin bisa diakses lebih mudah melalui internet sebagai media tambahan.Seperti mata kuliah bahasa,para dosen sebagian besar mengajar melalui media WA ,zoom ,bahkan google meet,dan memberikan kesempatan untuk berdiskusi dan tanya jawab'',tambahnya lagi.

Pendidikan saat ini menjadi sebuah tekanan yang benar benar menekan para pelajar.Orangtua juga mengalami kesulitan dalam mengajar anaknya.Hal ini sangat berbeda dengan pengajaran yang diterima oleh murid di sekolah.Banyak keluh kesah yang disampakaikan para remaja Indonesia bahwa mereka semua merindukan situasi sekolah.Nadiem Makarim dalam postingan Instagramnya menuliskan "Mendengar isi hati guru guru honorer TK di Pulau Rote, NTT. Dalam situasi tersulit, mereka masih semangat. Tantangan pendidikan di daerah 3T sangat berat. Hanya dengan mendengar langsung dari pendidik kita di pelosok nusantara kita bisa memastikan kebijakan kita dirasakan."

"Diskusi Pak Presiden @jokowi dengan Ibu Rika, seorang Ibu guru teladan, yang menjadi masukan dan pembelajaran bagi kami semua khususnya di Kemendikbud.Sesuai dengan arahan Pak Presiden, kami sepakat bahwa belajar tatap muka adalah bentuk pembelajaran yang terbaik. Kemendikbud pun terus melakukan berbagai penyesuaian dan inovasi agar pembelajaran tetap berlangsung di masa pandemi ini.",tulis Nadiem dalam caption instagramnya.memang benar bahwa pembelajaran tatap muka adalah pembelajaran yang terbaik.

Saat ini sebanyak 80,540 kasus diIndonesia (November 25 -- December 8).Meskipun begitu,banyak kegiatan yang masih bisa dilakukan oleh masyarakat di rumah seperti olahraga,belajar,dan masih banyak aktivitas lainnya.Tidak hanya dampak negatif saja yang bisa kita lihat dari masa pandemi ini,dampak positifnya juga banyak salah satunya yaitu menjalin keharmonisan keluarga.kegiatan yang sudah disebutkan tadi bisa dilakukan bersama sama dengan keluarga dan bukan orang lain,sehingga komunikasi tetap terjaga.Tuti Pujiastuti,mantan menteri Kelautan dan Perikanan ini berpendapat bahwa masa pandemi ini justru membuat laut menjadi bersih dan tidak tercemar oleh sampah plastik lainnya,yang memang biasanya dikunjungi banyak orang.

Beberapa hari yang lalu ,Presiden Indonesia menyatakan bahwa  pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin pencegah Covid-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus lalu. Pada awal Januari 2021 nanti, pemerintah juga mengupayakan 1,8 juta dosis vaksin.Selain dalam bentuk jadi, pemerintah akan mendatangkan 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku pada bulan ini dan 30 juta dosis pada bulan Januari 2021. Vaksin-vaksin dalam bentuk bahan baku ini akan diproses.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun