IVÂ Diagnosa :
Relative mudah, diawali Nyeri Punggung bawah yg ber-jalan ber-bulan2 s/d ber-tahun2, kemudian suatu saat, karena mengangkat beban berat, atau aktivitas seperti MENGGENDONG anak kesayangan, gerakan yg salah, terjadi Nyeri punggung yg lebih berat disertai dengan penjalaran NYERI sepanjang TUNGKAI yg biasa nya 1 sisi tungkai, kecuali bantalan yg rusak menekan/ nongol ke belakang TENGAH, baru nyeri nya menjalar ke 2 tungkai
V. PENYEBAB / ETIOLOGIÂ :
1. Jatuh langsung dg posisi terduduk, ber diri atau pun terpelanting yg mengenai punggung bawah, ada yg manifest nya langsung , Ada yg beberapa bulan or tahun kemudian
2. Angkat2 barang berat , olahraga berat ( angkat besi, bulu tangkis, golf ), narik, dorong, gendong anak, terutama gerakan yg menyentak/ mendadak, karena pd saat keadaan2 tsb tekanan intra-diskus meningkat, shg bantalan bisa robek/ rupture, shg yg sebelum nya tidak apa2/normal bantalan Nya jadi robek dan terjadi HNP
3. Osteo-arthritis/ proses Rheumatik pengapuran di FACET/ SENDI
Pada org MUDA, kurang dari 45 -50 th, hampir 100 % lebih karena BANTALAN rusak, sedangkan pd orang2 tua diatas 60 th, bisa karena bantalan yg rusak, bisa juga karena SENDI / FACET nya yg mulai ada terjadi pengapuran.
Membedakan nya relative mudah,  pasien diminta membungkuk dengan lutut lurus , kalau timbul nyeri punggung bawah, berarti bantalan yg kena.
Bila extension tubuh ( tubuh digerakkan kebelakang ) menimbulkan nyeri, penyebab nya lebih kearah sendi/facet krn proses Osteo-arthritis ( Pengapuran sendi ) atau proses2 di otot krn spasme yg lebih mudah diatasi
VI. PENGOBATAN :
A. KONSERVATIVE/ NON OPERATIVE :
1. Istirahat total di tempat tidur, pada fase akut, yg sekarang dianjurkan cukup 2 HARI
2. Obat2 an NSAID ( Non Steroid Anti Inflamation Drugs ) dan Neuropatic Pain
3. Fisio-therapy, TENS ( Transcutaneus Electric Nerve Stimulation ), pemanasan dengan UKG, latihan methode William yg bertujuan mengencangkan otot2 perut
4. Sikap hidup se-hari2 sepanjang hidup, harus selalu diingat gerakan yg SALAH yg meningkatkan tekanan intra diskal dan mengurangi LENGKUNG Lumbo-Sacral dengan senam memakai methode "  Wiiliam "  dan MENGHINDARI pemakaian SEPATU HAK TINGGI
B. MINIMAL INVASIVE :
Operasi dengan sayatan kecil, selanjut nya dengan petunjuk monitor / layar, si operator akan mengambil diskus yg menekan akar saraf sampai akar saraf terbebas dari jepitan dari bantalan tsb
C. OPEN Surgery/ Operative
Dengan sayatan antara 10-15 cm, selanjut nya apabila pengambilan bantalan yg rusak sulit dikerjakan, umum nya dikerjakan LAMINECTOMY dengan memotong bagian lamina tulang belakang yg ada sepasang kanan dan kiri bersamaan tentunya dengan prosesus spinosus ( bagian tulang yg menonjol dan bisa diraba dari kulit belakang ), supaya operasi membebaskan saraf yg kejepit tsb akan lebih mudah dan tuntas
VII. .Pencegahan HNP Lumbo-Sacral :
1. Olahraga raga berat ( hampir semua olah raga ) tidak boleh lagi, kl mau aman, kecuali berenang karena sewaktu berenang posisi tekanan intradiskal tidak ditingkat kan, apalagi dg posisi mengambang tekanan intradiskal paling minimal pada diskus ( malahan lebih ringan dibanding istirahat berbaring ) , sehingga banyak kesaksian pasien2 yg membaik/ sembuh setelah dia berenang secara teratur.
Jalan pagi masih oke, krn pada saat jalan tekanan intradiskal juga kecil, naik sepedamotor tergantung, apakah dia banyak membungkuk, kalau banyak membungkuk ya bisa kambuh
Yg berbahaya adalah mengangkat barang dengan posisi yg SALAH ( MEMBUNGKUK ) suatu barang yg BERAT dan TIBA2, bisa ber akibat yg dahulu nya belum perlu operasi, jd mesti harus operasi
2. Hindari angkat2 barang berat, gendong anak, dorong kuat, narik kuat, pokok nya yg sifat nya mendadak dan kuat sgt beresiko kambuh, bahkan duduk lama terutama di sofa, sangat tidak dianjurkan, duduk harus tegak dg tetap memakai Korset lumbal, duduk di mobil lama juga Akan berakibat nyeri pd saat mau mau berdiri
mau keluar mobil
3. Pemakaian korset LUMBAL, sampai benar2 sembuh atau bebas nyeri
4. Senam memperkuat otot2 perut dan juga otot2 belakang untuk orang tua dg OA, dilakukan setelah fase akut berakhir, sekitar 2-3 minggu.