Pada tahun 2022 telah ditetapkan kebijakan mengenai kenaikan harga BBM di Indonesia . Hal ini dilakukan untuk mempertahankan sektor perekonomian negara. Pasalnya sejak perang Rusia -- Ukraina stabilitas perekonomian negara mengalami deposit sehingga menyebabkan kenaikan harga jual perdagangan khususnya pada harga minyak dan gas dunia. Kebijakan Amerika mengenai pembatasan ekspor minyak dari Rusia mengakibatkan kenaikan harga minyak meningkat sedangkan diketahui minyak merupakan kebutuhan primer yang menjadi prioritas sebuah negara dalam menjalankan dunia industri, kebijakan ini telah menimbulkan berbagai ancaman terhadap negara-negara lain baik negara maju maupun negara berkembang karena minyak merupakan sumber tenaga bagi perusahaan industri.
Kenaikan harga BBM dilakukan sebagai kendali negara Indonesia untuk mempertahankan ekonomi negara dari inflasi akibat tidak tekontrolnya harga minyak dunia dimana hal ini dapat berdampak pada anggaran subsidi energi negara menjadi membengkak. Maka demikian negara Indonesia bertindak tegas untuk menyelamatkan perekonomian negaranya dari kenaikan harga minyak dan gas dunia. International Monetary Fund (IMF) telah meminta pemerintah indonesia untuk menaikkan harga BBM, perlu diketahui IMF sebenarnya menolak adanya kuota mengenai subsidi BBM hal ini beralasakan subsidi BBM hanya menimbulkan dampak terhadap APBN tidak efisien. Inflasi yang terjadi selama ini juga cenderung karena faktor BBM. Pasalnya menurut Thomas inflasi berlangsung akibat masyarakat yang terlalu menikmati harga BBM subsidi, ketika kenaikan harga minyak dan gas namun penjualan BBM tetap pada standar harga aslinya maka sudah dipastikan akan terjadi inflasi.
Adanya kebijakan kenaikan harga BBM berdampak pada aktifitas masyarakat sehingga juga menambah angka kemiskinan negara semakin meningkat. Bagaimana tidak, kenaikan harga BBM akan berdampak pada kenaikan harga jual bahan pokok di pasar. Harga BBM menjadi pondasi bagi setiap bahan pokok di pasar. Seperti hasil pertanian, olahan industri sekalipun harus menaikkan harga jual barang dagang mereka, karena pengolahan mereka yang membutuhkan minyak sebagai bahan dasar akan semakin berpengaruh pada hasil produksinya. Hal ini juga akan berdampak pada masyarakat miskin yang merasa bahwa harga jual pangan mereka semakin susah untuk di dapatkan, bagaimana tidak ketika pemasukan dari hasil kerja mereka tidak sebanding dengan pengeluaran harga jual beli dagang pasar yang melonjak tinggi. Hal ini menyebabkan angka kemiskinan di negara indonesia semakin tinggi maka dengan demikian pemerintah mengeluarkan kebijakan yakni dengan mempertegas pada pemasukan terhadap pegawai-pegawai negara. Kemudian adapun dampak pada masyarakat miskin yakni mereka harus mengantre panjang demi mendapatkan BBM subsidi yang mana pastinya mereka memperebutkan BBM subsidi bersama-sama ketika terjadinya kenaikan BBM.
 Menurut Thomas pemerintahan indonesia sudah terbilang baik dalam mengelola kuota subsidi BBM hanya saja terdapat aktifitas tidak sehat  yakni masih terjadinya penerimaan BBM subdisi terhadap para masyarakat kalangan atas yang dimana seharusnya BBM subsidi hanya diperuntukkan untuk para masyarakat kalangan bawah. maka dengan demikian dapat diartikan kuota bagian para masyarakat miskin telah dicuri atau diambil oleh para masyarakat elit seharusnya pemerintah menerapkan tindakan tegas atas terjadinya kasus seperti ini. IMF menyarakan kepada pemerintahan Indonesia untuk memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai BBM subsidi terhadap masyarakat miskin selama ini kuota mereka telah dicuri oleh masyarakat kaya sehingga yang seharusnya masyarakat kaya harusnya membayar harga BBM normal menjadi menambahkan kuota subsidi BBM. Sosialisasi yang disarankan yaitu dengan memberikan bantuan subsidi secara langsung kepada penerima yang berhak menerimanya. Hal ini memungkin untuk mengurangi adanya tindakan defisit anggaran.
Saat ini pemerintah indonesia telah mengupayakan bagaimana menangungali angka kemiskinan dalam kondisi kenaikan harga BBM yang berdampak pada seluruh harga jual beli bahan pokok di pasar. IMF telah memberikan saran kepada pemerintah indonesia dengan melakukan penyaluran bantuan subsidi hanya untuk masyarakat yang berhak menerimanya. Penetapan langkah ini akan membantu indonesia untuk melawan ancaman krisis energi. Menurut Direktur Pelaksana IMF Kristalina tahun depan  kenaikan harga BBM masih bertahan pada angka tinggi maka ia menyampaikan untuk tetap waspada terhadap krisis energi yang kapan saja akan terjadi jika tidak  secara berhati-hati dalam menyikapinya karena hal ini dapat berakibar pada perekonomian negara. Maka Kristalina menegaskan kepada pemerintah Indonesia untuk tidak membiarkan para masyarakat kalangan atas agar tidak menikmati subsidi, dengan demikian subsidi BBM dan LPG dikerjakan secara sistem tertutup. Kemudian pemerintah indonesia juga menerapkan untuk pembatasan transaksi pembelian BBM. Sistem pembelian BBM saat ini dibatasi dengan adanya transaksi pembelian sesuai dengan batas maximum BBM perliternya. Masyarakat indonesia tidak dianjurkan untuk membeli BBM melebihi batas maximum yang telah ditentukan hal ini dilakukan supaya permintaan suplai BBM kepada negara Indonesia tidak membesar.
Sudah sejak era kepemimpinan Presiden Ir. Soekarno permasalahan BBM telah menjadi isu yang menimbulka reaksi pro dan kontra dalam lingkup masyarakat. Menurut Sundawan anggota Lembaga Pengkajian Intelijen Strategis mengatakan bahwa perubahan kebijakan dan penetapan mengenai BBM bukanlah bentuk dari isu domestik melainkan isu globalisasi. Kembali pada penyataan bahwa minyak dan gas merupakan sumber tenaga dari seluruh aktifitas industri hal ini menjadikan acuan bahwa posisi minyak dan gas merupakan posisi teratas yang mana seluruh negara membutuhkannya khususnya pada BBM yang sangat berperan penting sebagai energi utama bagi seluruh dunia. Mengapa hal ini merupakan bentuk isu globalisasi, permasalahan ini pastinya mencakup hampir seluruh dunia dimana semua negara di dunia ini menggunakan bahan bakar minyak sebagai salah satu tenaga untuk menjalankan sektor perindustriannya. Tidak ada BBM maka sudah dipastikan seluruh industri akan berhenti dan tidak beroperasi yang pastinya akan menimbulkan hyperinflasi diseluruh dunia.
Globalisasi pastinya memiliki dampak buruk dan baik bagi seluruh perkembangan dunia, salah satunya globalisasi mengenai domestik minyak dan gas. Isu global mengenai konflik kenaikan harga minyak dan gas dunia sebagai betuk globalisasi berdampak buruk bagi seluruh negara di dunia. Seperti yang dijelaskan bahwa minyak dan gas merupakan sumber energi bagi seluruh dunia ketika hal tersebut harus mengalami krisis berkepanjangan maka akan terjadi krisis ekonomi, sosial dan politik bagi negara. Dampak yang dialami negara akibat kenaikan BBM memanglah tinggi maka dengan demikian negara harus tegas menindak lanjuti pemberlakukan kebijakan dalam menangani ekonomi negara. Disatu sisi pemerintah juga turut memperhatikan sistem sosial negara. Dimana dengan adanya kenaikan harga BBM juga berdampak kepada masyarakat kalangan bawah dimana mereka pada akhirnya kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Dengan demikian pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan ini sesuai dengan sisi ekonomi yaitu tetap menjalankan kebijakan kenaikan harga jual BBM dan sisi sosial memberikan kebijakan tegas untuk memberlakukan sistem jual beli dengan sesuai kelompok masyarakat dan tetap memberikan bantuan subsidi kepada masyarakat kalangan bawah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H