Mohon tunggu...
Elisabet Dyah Kusuma
Elisabet Dyah Kusuma Mohon Tunggu... Guru - teacher

Berawal dari Hobi semoga Menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Good Life Full Happiness

27 Maret 2019   09:23 Diperbarui: 27 Maret 2019   10:07 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 

"Jiwa selalu bertransformasi untuk tumbuh dan pikiranlah yang menemukan berbagai cara untuk pertumbuhan jiwa" (Djajendra).

Sejenak kita mencoba merefleksikan makna dibalik kalimat tersebut yang intinya bahwa jiwa akan selalu berhubungan dengan pikiran. Apabila kita memiliki tubuh yang sehat dan kuat tapi pikiran kita "sakit" maka jiwa kitapun tidak akan merasakan bahagia namun kesakitan yang timbul dari pikiran yang sakit itu. Kesehatan memang mahal harganya terutama sehat secara pikirannya. Bagaimana caranya? Apakah kalau sakit bisa disembuhkan dengan obat?

Agak sedikit aneh memang jika kita berbicara mengenai pikiran yang sakit karena mungkin banyak orang yang tidak menyadari bahwa pikirannya sedang sakit. 

Pikiran yang sakit adalah pikiran yang negatif, perasaan palsu dan kata-kata semu itulah yang membuat pikiran kita menjadi tidak sehat dan akhirnya jiwa kitapun tidak bahagia. 

Banyak orang yang selalu berpikiran negatif baik terhadap dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya dan jika ini terus dibiarkan maka ia hanya akan menyakiti dirinya sendiri dengan pikiran negatifnya.

Kalau sering khawatir maka kekhawatiranlah yang akan mempersulit keadaan. Mengapa kita mesti khawatir atau takut pada hal-hal tertentu apalagi belum pasti terjadi? Bukankah apa yang terjadi merupakan kehendak Tuhan? Maka serahkan saja segala kekhawatiran kita pada Tuhan maka semua akan menjadi baik-baik saja.

Sugesti positif akan mendatangkan hal yang baik dan sebaliknya, sugesti negatif akan memperkeruh keadaan pula. Jangan memikirkan hal-hal negatif, kekhawatiran, ketidakpercayaan diri sendiri atau orang lain tapi mantapkan saja hati kita untuk melangkah maka Tuhan yang akan membimbing langkah kita.

Bebaskan diri kita dari rasa iri hati atau dendam terhadap rasa sakit,hal itu jangan pernah dipelihara melainkan sembuhkanlah dengan memasrahkan diri kepada-Nya maka semua akan menjadi baik-baik saja. Peliharalah kegembiraan maka tumbuhkan kebahagiaan.

Pernahkah kita mendengar bahwa hati yang gembira adalah obat yang paling mujarab. Maka buatlah hatimu gembira, syukurilah apa yang kita miliki sekarang apapun dan bagaimanapun itu. 

Kita adalah seseorang yang terpilih maka lakukanlah setiap tugas kita dengan hati yang gembira maka segala rasa sakit ataupun pikiran negatif akan menjadi hilang sehingga jiwa kitapun akan menjadi bahagia. 

Dengan demikian badan kitapun akan senantiasa sehat, aura akan terpancar karena hati kita yang gembira dan penuh kebahagiaan.

Jadi apa kunci dari sehat jasmani dan rohani? Apakah hanya olahraga dan berdoa saja? Yang terutama adalah pikiran sehat, hati gembira dan penuh syukur maka bahagialah jiwa kita. 

Mari berpikir positif dan terus memperbaharui diri dengan mengupgrade diri kita (bukan hanya handphone yang perlu di upgrade tapi pikiran kita harus di upgrade dengan hal-hal yang baik). 

Mulailah berbagi kegembiraan dan sukacita dengan pikiran yang positif, tebarkan senyuman kepada siapapun dan jadilah sumber kebahagiaan untuk orang yang ada disekitar kita. Keep Smile, Be happy, Be your self and Full Happiness.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun