Identitas nasional adalah ciri atau identitas suatu bangsa yang membedakannya dengan bangsa lain, karena ciri nasional itu terletak pada konsep bangsa itu sendiri. Secara etimologis, istilah identitas nasional berasal dari kata "identitas" dan "nasional". Identitas berasal dari kata identitas. Artinya, suatu karakter, kualitas, atau identitas dikaitkan dengan individu, kelompok, atau sesuatu yang membedakannya dengan orang lain. Nasional berasal dari kata nation yang artinya bangsa.
Identitas setiap orang ditentukan oleh ruang hidup mereka. Tentu saja, ia beradaptasi dengan budaya yang berbeda dan membentuk norma-norma kehidupan. Dalam antropologi, identitas adalah self-evident, karakteristik yang konsisten dengan persepsi diri, kelas, komunitas, dan bangsa. Identitas meliputi simbol nilai, norma dan ekspresi sebagai ikatan sosial untuk membangun solidaritas dan kohesi sosial untuk menghadapi kekuatan eksternal yang merupakan simbol ekspresi perilaku masa lalu, sekarang dan masa depan.
Lahirnya identitas nasional suatu bangsa harus memiliki ciri-ciri dan keunikan tersendiri yang sangat didukung oleh faktor-faktor pembentuk identitas nasional meliputi : primordial, sakral, tokoh, bhineka tunggal ika, sejarah, perkembangan ekonomi dan kelembagaan.
- Primordial
Unsur primordial tersebut meliputi : Kekerabatan (darah) dan keluarga, suku, tempat asal, bahasa dan adat istiadat.
- Sakral
Unsur-unsur sakral dapat berupa identitas keagamaan yang diterima oleh suatu komunitas, atau ideologi doktrinal yang diterima oleh komunitas terkait.
- Tokoh
Kepemimpinan masyarakat dari orang-orang terkemuka dan dihormati juga dapat menjadi faktor pengikat bagi bangsa dan negara. Para pemimpin beberapa negara dipandang sebagai juru bicara bagi rakyatnya, menyatukan mereka dan melambangkan persatuan bangsa-bangsa yang bersangkutan.
- Bhineka Tunggal Ika
Prinsip Bineka Tunggal Ika pada dasarnya adalah kemauan masyarakat untuk bersatu dalam keberagaman.
Bhinneka Tunggal Ika adalah kesediaan warga suatu Negara untuk setia kepada lembaga yang disebut Negara dan Pemerintahannya tanpa kehilangan ikatan suku, adat, ras, dan agama.
- Sejarah
Persepsi umum warga tentang sejarah dapat bersatu dalam satu bangsa. Kesadaran yang sama akan pengalaman masa lalu, seperti penderitaan akibat kolonialisme, tidak hanya menciptakan solidaritas, tetapi juga tekad yang sama di antara anggota masyarakat.
- Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi (industrialisasi) menciptakan pekerjaan dan spesialisasi pekerjaan yang memenuhi kebutuhan yang beragam dari orang-orang.
- Kelembagaan
Unsur lain yang berperan dalam persatuan bangsa adalah pemerintah dan lembaga politik seperti birokrasi, militer, pengadilan dan partai politik.