Mohon tunggu...
Elisa Khusnul Arisda
Elisa Khusnul Arisda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah salah satu mahasiswi yang ber mottokan:be better than you were yesterday

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kenaikan Harga BBM di Indonesia

17 September 2022   23:25 Diperbarui: 17 September 2022   23:59 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

010866600-1661417402-img-20220825-wa0113-6325fcdd08a8b56262770542.jpg
010866600-1661417402-img-20220825-wa0113-6325fcdd08a8b56262770542.jpg
Kenaikan harga BBM secara resmi diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 3 September 2022 (kompas.com). Kenaikan harga BBM merupakan langkah pemerintah Indonesia untuk mengatasi gejolak minyak didunia. Ketua Pelaksana PDI-P Megawati Sukarnoputri meminta masyarakat memahami keputusan pemerintah mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) sehingga harga solar dan partalite naik. Megawati mengatakan pemerintah sedang melihat situasi untuk mengambil kebijakan. Keputusan menaikkan harga BBM sebenarnya sangat jelas, katanya. Megawati yakin pemerintah Jokowi tidak menganggap enteng keputusan ini, tapi memikirkannya matang-matang.

"Kalau nanti tidak dinaikkan, lalu situasi kondisinya malah menjadi lebih sulit, lalu bagaimana? Situasi ini kan tentunya tidaklah begitu gampang. tidak asal-asalan saja dinaikkan BBM" kata Megawati. Hingga Menteri keuangan sendiri turun untuk menjelaskan mengapa masalah BBM justru menghadirkan peluang jika dicermati. Lagi pula, kita tidak bisa mempertahankan harga lama untuk saat ini

Kenaikan harga BBM bukanlah hal baru yang terjadi di Indonesia, kenaikan harga BBM disebabkan oleh kenaikan subsidi. Hanya ada dua solusi untuk mengatasinya, yaitu dengan menambah konsumsi bahan bakar atau mengurangi konsumsi bahan bakar.

Ada tiga faktor yang mendorong kenaikan harga BBM. Pertama, harga pasar global naik menjadi $100 per barker, kedua dolar dan rupiah, dan ketiga peningkatan konsumsi. Ketiga hal ini akan mempengaruhi besaran subsidi BBM jika harga BBM dalam negeri tidak disesuaikan untuk mengurangi subsidi. Subsidi dipatok Rp 1.000 per liter dimulai pada pemerintahan Bapak Joko Widodo-Jusuf Kalla tahun 2015 , dan dampak dolar sangat besar bagi Indonesia.

Situasi dunia ini memang sangat sulit dan bahkan organisasi internasional mengatakan tahun depan akan sangat gelap. Ini benar-benar bukan situasi yang mudah dan menjadi tantangan tersendiri. Negara kita mengalami krisis tiga kali lipat. Mulai dari krisis kesehatan, krisis pangan, energi dan keuangan. Dan hal ini berawal dari pandemi Covid-19. Negara menerima laporan tentang pendapatan di setiap harinya. Dan Pemerintah harus optimis, realistis dan waspada atas pendapatan tersebut. Namun, misalnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II sebesar 5,44% dibandingkan 5,01% pada kuartal sebelumnya.

Sekarang, menurut pendapat saya tentang masalah ini, saya memiliki lima poin untuk masalah tersebut.

Pertama, membandingkan pendapatan Malaysia dan Indonesia. Menurut data pendapatan per kapita orang Indonesia adalah Rp 62 juta, sedangkan pendapatan per kapita orang Malaysia menurut data adalah Rp 155 juta. Menariknya, harga pertalit 10.000 dan pertamax seharga 14.500 di Indonesia, sedangkan pertamax harganya hanya 6.600 di Malaysia. Jadi kita bisa melihat bahwa pendapatan per kapitanya di Malaysia lebih tinggi daripada di Indonesia. Malaysia menaikkan harga BBM saat krisis minyak. Dan jika harga minyak dunia saat ini turun, maka harga BBM juga akan turun. Tidak demikian di Indonesia. Pemerintah Indonesia masih bersikeras menjaga harga agar masyarakat tidak protes ketika harga minyak naik. Oleh karena itu, ketika anggaran Indonesia tidak bisa lagi menahan kenaikan besaran subsidi, pemerintah Indonesia akan terpaksa mengurangi subsidi, dan harga BBM akan naik di tengah tren penurunan harga minyak dunia. Namun, konsumsi BBM di Indonesia sangat membebani masyarakat. Saya menerima jika bahan bakar minyak (BBM) meningkat. Namun, mohon pemerintah untuk meningkatkan pendapatan per kapita warga Indonesia menjadi minimal 200 juta per tahun. Saya merasa itu adil bagi kita yang pengguna bahan bakar tersebut.

Kedua, alasan beban APBN, karena beban APBN lebih besar daripada beban negara atau pemerintah. Oleh karena itu, kenaikan pertalite mengurangi subsidi BBM, kemudian menaikkan pertamax, dan juga menaikkan harga solar. Menarik untuk tidak dilupakan bahwa pemerintah telah melakukan banyak tindakan yang justru menguntungkan elemen-elemen tertentu yang bertindak sebagai wakil rakyat. Hal itu bisa disebut sebagai beban besar pada anggaran nasional. Jadi mohon diubah kegiatan atau kebijakan dan peraturan yang justru menghabiskan anggaran negara kita. Atau, pemerintah seharusnya menyediakan masyarakat tempat kerja dengan aturan dan kebijakan yang memberikan hak kepada mereka untuk menempatkan pekerjaan dalam pekerjaan yang dimanipulasi, sehingga meningkatkan pendapatan per kapita. Lebih banyak bahan bakar tidak akan menjadi masalah dalam membantu negara mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ketiga, kebijakan yang dilaksanakan oleh negara harus berdasarkan Sila Keempat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Dalam hal ini, baik eksekutif maupun legislatif bekerja sama secara bijaksana, dengan berpedoman pada dua prinsip pedoman ini, untuk merumuskan undang-undang dan kebijakan yang membantu masyarakat mencapai keadilan sosial per orang dalam masyarakat.  Jadi segala sesuatu yang disubsidi direduksi menjadi kehidupan yang layak sebagai manusia yang adil di satu sisi dan manusia yang beradab di sisi lain.

Keempat, saya berharap seluruh masyarakat Indonesia, khususnya yang cerdas secara intelektual, moral dan spiritual, dapat memanfaatkan ruang Indonesia sebagai tempat yang baik untuk belajar dan memberikan kontribusi yang baik kepada pemerintah.

Kelima, negara kita adalah negara demokrasi, dan siapa pun rakyat Indonesia yang ingin menyuarakan pendapatnya tentang kenaikan harga BBM, akan kita lakukan dengan benar, adil, dan merata. Intinya, kita tidak seharusnya berada di sini untuk menghancurkan Indonesia. Biarkan mereka melakukan segalanya melalui demonstrasi dan semacamnya. Tapi menghancurkan rumah yang kita cintai, menunjukkan orang dengan cara yang sakral dengan memanusiakan mereka, membela negara, dan yang paling penting, saya di sini di Indonesia. Jangan tunjukkan bahwa Anda akan membawa keadilan bagi kita semua. Jadi buka matamu, buka telingamu, buka hatimu dan ingatlah bahwa kamu selalu di negara Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun