Mohon tunggu...
Elisa DwisintaArdhaneswari
Elisa DwisintaArdhaneswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Perempuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pelatihan Agroteknologi Masyarakat Desa Tanjungrejo dengan Budidaya Hidroponik

19 Juli 2021   21:41 Diperbarui: 19 Juli 2021   21:43 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Ponorogo, 14 juli 2021 pukul 09.00 WIB mahasiswa universitas negeri malang melaksanakan kegiatan pengabdian dosen dan mahasiswa. Kegiatan ini dilaksanakan di desa Tanjungrejo, kecamatan Badegan kabupaten Ponorogo. Salah satu bentuk pengabdian dosen dan mahasiswa yang dilaksanakan adalah pelatihan agroteknologi berupa penanaman hidroponik. Melalui kegiatan ini diberikan kepada masyarakat bagaimana cara pembuatan tanaman hidroponik hingga teknik pemasaran dari hasil panen hidroponik. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas karang taruna.

Hidroponik sendiri merupakan metode bercocok tanam yang medianya tanpa tanah. Hidroponik sendiri berasal dari kata hidro yang artinya air, namun hidroponik dapat juga menggunakan media tanam selain tanah yang mengandung zat hara seperti sabut kelapa, zat silikat, pasir, kerikil, pecahan batu bata atau batu karangm potongan kayu dan juga busa. Adapun enam jenis dari system hidroponik ini salah satunya adalah teknik wick atau teknik sumbu yang merupakan teknik paling sederhana. Pelatihan ini juga memanfaatkan barang bekas guna mengurangi limbah plastic, dimana botol bekas air mineral dapat digunakan sebagai media tanam hidroponik.

Budidaya hidroponik tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga sangat cocok dilakukan di tempat yang memiliki lahan yang sempit dan tidak terlalu memerlukan modal yang banyak. Selain itu, jenis tanaman budidaya hidroponik secara garis besarnya adalah sayuran. Pengelolaannya yang cenderung mudah, juga sangat membantu efektivitas dalam berkebun. Selain itu juga membantu petani muda karang taruna dalam mengembangkan produk hasil pertanian yang notabennya hanyalah jagung dan padi dan dapat meningkatkan kembali angka perekonomian di Indonesia.

Banyaknya pertanyaan yang detail menggambarkan antusias karang taruna mengenai hidroponik ini. Dengan diadakannya pelatihan ini, karang taruna desa tanjungrejo diharapkan dapat menerapkan budidaya ini untuk meningkatkan kualitas produktivitas yang ada di desa tanjungrejo ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun