Mohon tunggu...
Elisa Halim
Elisa Halim Mohon Tunggu... -

Suka Petualangan

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Makan Salah, Ngga Makan Salah

30 September 2010   16:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:50 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Susahnya mencari makanan sehat sekarang ini.  Sebagai konsumen selayaknya hati-hati dan jeli memilih bahan makanan yang aman untuk dikonsumsi. Banyak pedagang sekarang yang hanya mementingkan keuntungan semata tanpa menghiraukan faktor kesehatan. Belum lagi pengolahan yang tidak higienis, terkontaminasi dan tercemar kuman-kuman penyakit. Zat-zat pewarna, pengawet dan residu zat-zat kimia berbahaya bagi kesehatan. Bila dikonsumsi melebihi ambang batas secara terus menerus dan berakumulasi dalam tubuh akan dapat berakibat fatal bahkan kematian. Sudah banyak penelitian membuktikan penderita kanker, gagal ginjal, kerusakan fungsi hati, alergi berat dan cacat genetik pada bayi semakin meningkat. Jenis-jenis bahan makanan yang bermasalah: Daging. Bukan daging segar, daging hewan yang sakit, daging busuk, daging oplosan, daging gelonggong. Daging yang diberi zat pewarna ilegal dan zat pengawet formalin. Ikan segar atau ikan asin. Ikan adalah bahan makanan yang sangat mudah busuk, untuk tetap menjaga kesegarannya ikan dibubuhi formalin dan boraks. Ikan asin akan lebih awet, ikan segar akan tahan lama, kenyal dan insang tetap bewarna merah. Dan ikan-ikan tercemar hasil tangkapan yang berasal dari perairan yang tercemar limbah. Sayuran. Untuk menjaga agar sayuran tidak diserang hama petani banyak menggunakan insektisida dan pestisida, residunya akan tinggal dalam sayuran. Jajanan. Pisang goreng yang renyah terbuat dari campuran plastik pembungkus. Es krim terbuat dari susu kadaluwarsa. Es cendol mengandung pemanis buatan dan pewarna textil agar warnanya menarik. Mi, tahu, kerupuk dan bakso. Diawetkan dengan formalin dan borax. Mi basah akan kelihatan kenyal, tidak lengket dan mengkilap. Tahu akan tetap berbentuk bagus, kenyal dan tidak mudah hancur. Kerupuk bila digoreng akan mengembang, tekstur bagus dan renyah. Bakso akan menjadi kenyal dan tahan lama. Air minum. Air PAM. Pada mulanya adalah air yang bersih dan layak minum, tetapi dalam perjalanannya menuju ke konsumen tercemar karat dari pipa-pipa yang sudah tua. Es batu. Berasal dari es balok pengawet ikan, sungguh tidak higienis karana berbahan air kotor. Jenis-jenis zat kimia berbahaya untuk makanan adalah: Boraks. Adalah garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri gelas, kertas, pengawet kayu dan keramik. Biasanya berbentuk serbuk kristal putih, tidak berbau, mudah larut dalam air dan tidak larut dalam alkohol. Formalin. Adalah senyawa formaldehid sebagai desinfektan, pembasmi serangga, pengawet tekstil dan kayu. Formalin tidak bewarna, memiliki bau yang menyengat, mudah larut dalam air dan alkohol. Pewarna Rhodamine B. Biasanya dipakai di sebagai pewarna tekstil dan pabrik kertas. Zat warna ini menghasilkan warna-warna yang menarik. Rhodamine B termasuk salah satu karsinogen kuat yang dapat mengakibatkan kerusakan fungsi hati. Zat aditif makanan yang diizinkan digunakan menurut peraturan Mentri Kesehatan RI No.722/Menkes/Per/IX/88 adalah sebagai berikut:. 1. Pewarna alami berupa klorofil, mioglobin, karotenoid, pewarna sintetis adalah brilliant blue, allura red, tartrazine, indigotine, fast green, erythrosine, sunset yellow. 2. Pemanis buatan berupa sakarin, siklamat, asesulfam K dan aspartam. 3. Pengawet berupa asam benzoat, asetat dan propionat. 4. Antioksidan berupa tertiary butylhydroquinon. 5. Anti kempal berupa kalium silikat. 6. MSG atau Mononatrium Glutamat ditemukan oleh professor Jepang Kikunae Ikeda pada tahun 1908. Dikenal sebagai penguat rasa. 7. Pengatur keasaman contohnya agar, alginate, lesithin dan gum. 8. Pemutih berupa asam askorbat dan kalium bromat. 9. Pengemulsi. 10. Pengeras contohnya kalsium sulfat, kalsium klorida, kalsium glukonat. 11. Sekuestan contohnya asam fosfat dan kalsium dinatrium edetat EDTA. 12. Enzim, penambah gizi dan humektan. . Pada akhirnya semua berpulang pada diri sendiri untuk dapat menjalani pola hidup sehat, salah satunya adalah mengkonsumsi  makanan yang sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun