Mohon tunggu...
ELISA
ELISA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Prodi S1 Farmasi

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Prodi S1 Farmasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kehadiran Cinta Sejati

19 November 2021   13:22 Diperbarui: 19 November 2021   13:24 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dy Lunaly adalah seorang penulis yang jatuh cinta pada buku, terutama fiksi. Kenangan Hujan salah satu  novel kesebelasnya dan merupakan cetakan pertama yang diterbitkan bekerjasama dengan Falcon Publishing. Selain sebagai seorang penulis, Dy Lunaly juga berbakat dalam bidang copywriter, ilustrator dan saat ini sedang mengembangkan usaha kecil yang berhubungan dengan design, serta sering berargumen di twitter dan memamerkan hal random di instagramnya.

Kisah dari novel ini mulai halaman awal sampai akhir menceritakan tokoh utama, yaitu Akasha dan Raini. Ada beberapa tokoh lainnya yang berperan sebagai tritagonis, seperti Bapak, Mas Iwan, Rhea, Om Johan, dan Alex.

Setelah melihat judul novel, kita bisa mengetahui maksud di dalamnya yakni bagaimana kita menghargai kenangan-kenangan yang hadir di kehidupan. Kenangan itu mencakup segala hal seperti, senang, sedih, bagaimana perjuangan yang semestinya dilakukan, dan mempertahankan sesuatu setelah kita dapatkan.

Novel ini mengisahkan tentang lika-liku kehidupan yang penuh dengan romansa serta duka dari seorang pria bernama Akasha dan Raini. Akasha adalah pria yang cuek tapi menarik, bertanggung jawab, setia, sopan, tahu cara terbaik untuk memperlakukan wanita, dan mudah gugup. Sedangkan Raini adalah wanita yang ceria, manis, perfectionist, disiplin, supel, sopan, dan pandai. Awal pertemuan mereka sedikit rumit karena Akasha gugup untuk mendekati wanita itu, tetapi ia memberanikan diri untuk meminta nomor telepon Raini meskipun keluar keringat dingin dan merasakan gelenyar aneh pada perutnya. Setelah mereka bertukar nomor telepon, Akasha dan Raini memulai obrolannya melalui telepon juga pesan singkat untuk menghabiskan waktu bersama.

Menurut Akasha, Raini adalah salah satu wanita yang selalu membuatnya terkejut. Setelah mengejutkan dirinya dengan profesi sebagai guru TK yang sampai sekarang, ia masih belum percaya sepenuhnya. Mereka sering bertemu di beberapa tempat seperti saat berada di bus Trans Jakarta, lobi dan kantin rumah sakit tempat Akasha bekerja, pasar malam, mal, bahkan pernah makan malam di  restoran Italia di daerah Kemang yang  merupakan tempat pertama mereka berkencan dan beberapa cafe di sana.

Seiring berjalannya waktu, Akasha dan Raini semakin akrab. Mereka menjalin suatu ikatan ketika di pasar malam bersamaan dengan derasnya hujan yang membasahi bumi, membuat suasana semakin romantis. Kedekatan mereka semakin lama mengarah pada hal yang serius. Raini mengenalkan Akasha kepada keluarganya, yakni kepada Bapak dan Mas Iwan. Pertemuan pertama Akasha dengan keluarga Raini mengundang rasa canggung, tetapi dengan keramahan Bapak dan Mas Iwan, sehingga membuatnya rileks. Tak menunggu lama, pria itu melamar Raini hingga menikahinya, tentu dengan restu Bapak dan kakak Raini serta saudara terdekat Akasha. Ketegangan yang menghampiri Akasha di hari pernikahannya menjadi kebahagiaan dan kenangan indah yang tidak terlupakan. Akhirnya, wanita yang begitu diinginkan kehadirannya resmi menjadi miliknya.

Raini dan Akasha memulai pengalaman pertama mereka sebagai suami istri. Berlibur sekaligus berbulan madu di resor yang terletak di Tanjung Ringgi. Pengantin baru dipenuhi dengan kebahagiaan dan kehangatan, hadir dalam hari-hari yang mereka lalui bersama. Mereka mengucapkan janji seperti kutipan berikut, "Selamanya kita?" Raini bertanya lirih. Sahut Akasha, "Tentu saja". (hal. 107)

Kehidupan mereka berdua tidak selalu mulus. Terkadang, ada suatu hal yang menimbulkan rasa kesal diantara mereka. Tak hanya itu, sikap manis yang mereka ciptakan mampu meluluhkan jiwa dan raga antar keduanya. Beberapa lama kemudian, Raini memberi kabar baik pada Akasha, bahwa dirinya hamil. Kegembiraan serta rasa syukur menyelimuti keduanya. Seiring berjalannya waktu, usia kandungan Raini memasuki minggu kedua belas. Raini mengalami kesedihan mendalam, karena janin yang dikandungnya gugur. Mereka juga berusaha agar Raini bisa hamil kembali, dengan melakukan program IVF sebanyak tiga kali, namun usaha mereka tetap gagal.

Akasha seorang suami yang setia dan mampu menjadi sandaran bagi istrinya. Mereka selalu bersama hingga ajal menjemput sang istri. Akasha tetap menjadi suami yang sangat menyayangi dan menghargai istrinya, sekalipun mereka tidak akan pernah bersatu kembali di dunia.

 Terdapat kutipan yang menarik dalam novel ini, bahwa kesetiaan yang dimiliki setiap pasangan akan menjadi kesempurnaan bagi kehidupannya. "Waktu yang berlalu tidak selalu berhasil menyembuhkan luka. Terkadang waktu hanya mampu menyembunyikan luka. Tidak lebih. Walau begitu mereka saling melengkapi. Berusaha mengembalikan bahagia yang pernah mereka miliki". (hal. 347)

Novel ini memiliki alur maju mundur, tetapi kalimatnya mudah dipahami. Selain itu, kertas dan sampul yang digunakan terkesan elegan dan sangat cocok dengan tema yang dibuat oleh penulis. Semua tokoh yang dikisahkan dalam novel ini memiliki peran protagonis, penulis juga mampu membuat suatu kenyamanan untuk kita. Dalam novel ini juga terdapat kata typo, seperti "paramedic", mungkin kata yang dimaksudkan adalah "paramedis". (hal. 3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun