Berpikir kritis adalah kemampuan menganalisis informasi secara menyeluruh dan objektif, mengevaluasi argumen, dan menarik kesimpulan logis. Keterampilan ini sangat penting di era informasi saat ini dimana siswa dihadapkan pada informasi dari berbagai sumber.Â
Berpikir kritis dapat memungkinkan siswa membedakan fakta dan opini serta mengenali bias. Memecahkan masalah secara kreatif dan membuat keputusan yang tepat. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis merupakan tujuan dari pendidikan. Psikologi pendidikan dapat memberikan pendoman untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut.
Psikologi pendidikan mempunyai peran penting dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan kemampuan untuk membuat keputusan yang rasional dalam memecahkan suatu masalah, yang dimana guru mempunyai peran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada siswa dengan menggunakan berbagai metode dan media pembelajaran.
Guru Juga dapat memberikan kesempatan yang cukup terhadap siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses kegiatan pembelajaran. Adapun peran orang tua yang berperan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis terhadap anak dengan menjalin kerjasama dengan guru dalam memberikan kesempatan yang luas untuk bisa berpikir kritis.
Berpikir kritis erat kaitannya dengan berpikir dan proses kreatif. Keterampilan berpikir kritis khususnya pada anak usia usia dini sangatlah penting dikembangkan agar anak dapat memecahkan masalah dan merencanakan masa depan. Berpikir kritis juga memungkinkan siswa menerima keputusan orang lain dan perbedaan pendapat, serta memungkinkan mereka membuat hubungan sebab dan akibat ketika mencari solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H