Indonesia merupakan salah satu negara yang terinfeksi pandemi Covid-19 ini dan korbannya semakin meningkat. Pandemi virus Corona di sepanjang tahun 2020 telah merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia. Kekhawatiran bertambah dengan munculnya berbagai varian baru Corona yang semakin beragam.Varian baru ini terjadi bisa terjadi di mana saja, termasuk di Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan varian virus baru ini 50 hingga 70 persen lebih menular daripada aslinya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, varian baru virus corona di Inggris sudah terdeteksi di 60 negara. dibanding minggu lalu, jumlah tersebut bertambah 10 negara.
Ahli Mikrobiologi Universitas Padjadjaran Dr. Mia Miranti, M.P., mengatakan, virus Corona termasuk ke dalam kelompok virus RNA. RNA merupakan salah satu jenis dari asam nukleat yang menjadi  ciri bahwa virus dikategorikan sebagai makhluk hidup.
Hasil penelitian di beberapa jurnal ilmiah menyebut bahwa kelompok virus RNA mudah mengalami mutasi.
Mutasi SARS-CoV-2 B117 dari Inggris sendiri dilaporkan lebih mudah menular daripada varian virus Corona yang telah lebih dulu ada.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia juga sejak Desember 2020 sudah memperketat perjalanan dari luar negeri, demi mencegah masuknya varian tersebut ke dalam negeri.
Dengan adanya kasus terbaru ini pemerintah segere melakukan tindakan untuk mengantisipasi varian baru virus Corna B117. Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan Satgas segera menindaklanjuti temuan itu dengan penelusuran kasus, untuk mencegah meluasnya penularan. Monitoring yang lebih ketat terhadap kemungkinan masuknya varian baru COVID-19 juga bakal dilakukan di pintu-pintu kedatangan internasional yang ada di Indonesia. Baik itu lewat udara maupun laut. Dalam kesempatan berbeda, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan dua warga yang terpapar virus Corona varian baru dari Inggris (UK 117) berasal dari Kabupaten Karawang. Warga tersebut diketahui terpapar varian baru virus Corona dari Inggris B117 usai bepergian menggunakan maskapai penerbangan Qatar Airways. Menurut Ridwan Kamil, standar penanganan penyakit infeksi menular khusus selama 10 hari langsung dilakukan setelah pasien mendarat. Tetapi saat ini virus B117-nya tidak hilang.
Presiden Jokowi juga berusaha untuk mengajak masyarakat Indonesia agar kompak melawan virus ini hingga tuntas sehingga pariwisata dan perekonomian dapat berjalan seperti biasa dan kegiatan operasional pemerintahan dapat berjalan semestinya kembali kaarena memang pegawai pemerintahan banyak yang bekerja dari rumah yang tentunya ini tidak efektiif. Presiden Jokowi berharap, kasus Virus Corona ini cepat Tuntas dan tidak memakan banyak korban kedepannya.
Untuk itu kita diminta tidak memandang vaksin sebagai solusi mutlak mengatasi pandemi. Kendati vaksin memang dapat menyelamatkan nyawa, namun perubahan perilaku harus menjadi pondasi utama menghentikan penularan virus Corona COVID-19 di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H