kesehatan, tetapi juga tempat untuk membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan ibu dan anak serta anggota keluarga lainnya. Dalam pelaksanaannya, terdapat kisah - kisah inspiratif bagaimana sebuah perjuangan, keberanian dan harapan. Di mulai dari pemeriksaan hingga tahap konseling serta setiap interaksi di Posyandu memiliki dampak positif yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidak.
Di tengah kesibukan sehari-hari Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) menjadi harapan bagi banyak keluarga di sekitarnya. Posyandu bukan hanya sebagai tempat pelayananRabu, 15 Januari 2025 dilaksanakan kegiatan di Posyandu Srikandi 07, Desa Sukahayu, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang dibantu oleh mahasiswa KKN UPI yang mana pada pelaksanaannya sudah mulai untuk menerapkan sistem ILP (Integrasi Layanan Primer) dalam praktiknya yang sejalan dengan program pemerintah yang telah dicanangkan sebelumnya. Transformasi Posyandu menuju penerapan sistem Integrasi Layanan Primer (ILP) menandai langkah signifikan dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Berbagai layanan kesehatan terintegrasi yang mencakup semua tahap kehidupan - mulai dari bayi hingga lansia. Tujuan utama dari ILP yaitu untuk meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi yang diberikan dari layanan primer (Forum Nasional, 2021). Â Posyandu kini berfungsi sebagai pusat kesehatan yang lebih komprehensif. Sistem ILP tidak hanya fokus pada pemeriksaan kesehatan rutin bagi ibu dan anak, tetapi juga menyediakan layanan gizi, imunisasi, serta edukasi kesehatan yang lebih luas. Pendekatan ini bertujuan untuk menjawab tantangan kesehatan yang kompleks dan memastikan bahwa setiap anggota masyarakat mendapatkan perhatian yang sesuai dengan kebutuhannya. Melalui transformasi ini, diharapkan Posyandu dapat berperan lebih aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berdaya saing. Posyandu dengan sistem ILP ini juga diterapkan pada Posyandu Srikandi 01 hinggan 08.
Kegiatan Posyandu Srikandi 07 ini, dimulai dengan pendaftaran dimana setiap anak dikelompokkan berdasarkan usia 0 -- 3 tahun dan 3 -- 5 tahun. Setiap ibu akan diberi formulir yang harus diisi terkait dengan informasi kesehatan anak dan formulir yang juga harus diisi oleh sang ibu terkait riwayat penyakit tidak menular (PTM). Formulir ini kemudian dikumpulkan setelah diisi. Tahap selanjutnya yaitu pemeriksaan sesuai dengan nomor urut pada daftar hadir. Pemeriksaan dilakukan tak hanya pada anak melainkan dilakukan pula pada sang ibu. Kesehatan ibu dan anak diperiksan dan dipantau dengan baik. Setelah dilakukan pemeriksaan, tahap berikutnya yaitu konsultasi kepada bidan desa terkait kondisi kesehatan anak. Setiap pertanyaan yang diajukan dapat dijawab dalam tahapan ini. Selain itu, tahap yang tak kalah penting yaitu pemberian makanan tambahan (PMT) berupa telur dan biskuit.
Pemeriksaan kadar gula darah sewaktu diperiksa pada ibu dan lansia yang juga datang untuk pemeriksaan. Tak hanya pemeriksaan GDS, screening terkait penyakit Tuberculosis juga dilakukan dengan beberapa pertanyaan yang terlampir dalam formulir. Setiap hasil dicatat dan dilakukan tindakan lebih lanjut jika terdapat hasil yang tidak normal. Hal ini sebagai langkah preventif dalam mencegah terjadinya penyakit serta penyebaran jika warga terjangkit. Tindakan pencegahan seperti pemeriksaan gula darah dan pemeriksaan tuberkulosis (TB) di Posyandu sangat penting untuk deteksi dini dan pencegahan penyakit tersebut. Tes gula darah secara rutin dapat membantu mengidentifikasi risiko diabetes, terutama pada ibu dan lansia, sehingga memungkinkan intervensi dini untuk mencegah komplikasi serius. Di sisi lain, skrining tuberkulosis dilakukan untuk mendeteksi infeksi berbahaya pada tahap awal. Melalui pendidikan dan nasihat dari profesional kesehatan, masyarakat didorong untuk mengenali gejala tuberkulosis dan berpartisipasi dalam tes. Dengan melengkapi riwayat kesehatan dan formulir gejala, serta pemeriksaan fisik, Posyandu dapat mengidentifikasi individu yang berisiko tinggi dan memberikan pengobatan yang tepat. Upaya ini tidak hanya akan meningkatkan kesadaran kesehatan tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi semua anggota masyarakat.
Kegiatan Posyandu Srikandi 07 di Desa Sukahayu menunjukkan betapa pentingnya peran Posyandu dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui penerapan sistem ILP. Selain itu, kesadaran menjaga kesehatan perlu dibangun pada setiap usia juga harus terus dilakukan. Supaya dampak positif program ini dapat dirasakan secara menyeluruh. Dengan pendekatan yang lebih terintegrasi, Posyandu tidak hanya memberikan layanan kesehatan dasar, tetapi juga berkontribusi dalam edukasi dan pencegahan penyakit. Setiap langkah yang diambil, mulai dari pendaftaran hingga pemeriksaan dan konseling, mencerminkan komitmen untuk memastikan kesehatan ibu, anak, dan seluruh anggota keluarga. Melalui transformasi ini, diharapkan Posyandu dapat terus beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat dan menjadi garda terdepan dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkualitas. Dengan dukungan semua pihak, harapan untuk masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera dapat terwujud secara nyata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI