Mohon tunggu...
Elin Ken Khakiki
Elin Ken Khakiki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis dan travelling, kesukaan konten yaitu berita menarik mengenai industri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendampingan Penerapan SNI UD Rubath Kopi Jombang dan UD Devarie Rosan oleh Mahasiswa Magang MBKM BSN UPN "Veteran" Jawa Timur

27 Juli 2022   18:00 Diperbarui: 27 Juli 2022   18:03 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Gap Analysis (Sumber: Dokumentasi UD. Rubath Kopi Jombang)

Program Magang MBKM BSN merupakan program yang diselenggarakan oleh BSN (Badan Standardisasi Nasional) bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Program ini bertujuan untuk mengenalkan penerapan standardisasi di industri kepada mahasiswa dengan langsung melakukan pendampingan penerapan SNI kepada UMKM

Melalui program magang BSN ini membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk meningkatkan wawasan dan skill khususnya terkait penerapan standar dalam proses produksi di industri baik pangan maupun non pangan.

Terdapat dua UMKM penghasil kopi yang didampingi dalam penerapan SNI yaitu UD. Rubath Kopi Jombang dan UD. Devarie Rosan. Kedua UMKM ini terletak di Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang Jawa Timur. Produk kopi yang dihasilkan berupa green bean coffee, roast bean coffee, dan kopi bubuk. 

Kopi yang dihasilkan memiliki beragam varian rasa diantaranya: Excelsa, Robusta, Arabika, dan Spesial. Produk yang akan dilakukan sertifikasi SNI yaitu kopi bubuk dengan SNI 01-3542-2004.

Kegiatan pendampingan UMKM ini dilakukan oleh mahasiswa program studi Teknik Industri UPN "Veteran" Jawa Timur yaitu Elin Ken Khakiki dan Sinyi Retno Mayasi dibawah bimbingan Pak Anam selaku supervisi dari BSN. Dalam penerapan SNI, pihak UMKM telah berkomitmen untuk mengikuti program ini sampai selesai. 

“InsyaAllah UMKM kami siap untuk didampingi sertifikasi SNI” kata Pak Wiknyo selaku Direktur UD. Rubath Kopi Jombang. Begitupun dengan Pak Bambang pemilik UD. Devarie Rosan juga berkomitmen dalam program ini.

Kegiatan pertama yang dilakukan dalam penerapan SNI yaitu Gap Analysis. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi saat ini yang ada pada UMKM serta melakukan penilaian kesesuaian terhadap standar yang berlaku. Beberapa hal yang diidentifikasi saat Gap Analysis yaitu:

1. Apakah UMKM telah menentukan spesifikasi produk?

2. Apakah produk UMKM sudah pernah diujikan ke laboratorium penguji yang terakreditasi oleh KAN?

3. Apakah UMKM sudah memiliki prosedur terkait produksi?

4. Apakah UMKM telah mempunyai prosedur pelatihan karyawan, prosedur penarikan produk dan prosedur penanganan keluhan pelanggan?

Selama proses Gap Analysis UMKM sangat kooperatif dalam memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan. 

Dikarenakan UD. Rubath Kopi Jombang dan UD. Devarie Rosan belum pernah mengujikan produknya ke laboratorium penguji yang terakreditasi oleh KAN, maka kedua UMKM tersebut mengirimkan produknya ke laboratorium yang telah direkomendasikan pihak BSN untuk diujikan sesuai dengan parameter dalam SNI. 

Dari hasil Gap Analysis juga dapat diketahui adanya ketidaksesuaian proses produksi terhadap pedoman CPPOB (Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik), seperti kelengkapan sarana sanitasi dan higiene, layout tempat produksi, dan beberapa struktur bangunan.

Dari hasil rekomendasi perbaikan kami melakukan pendampingan dalam pembuatan layout tempat produksi sesuai dengan urutan alur produksi serta pembuatan prosedur produksi. Perbaikan dilakukan secara bertahap oleh UMKM. 

Namun, dalam proses perbaikan layout tempat produksi UD. Rubath Kopi Jombang terdapat sedikit kendala, "untuk tempat produksi kami kondisinya masih berantakan dan masih belum bisa melakukan pembenahan dikarenakan kemaren kami masih repot mempersiapkan ekspor perdana ke Malaysia dan beberapa event lainnya mbak" kata Pak Edi selaku pembina.

UD. Devarie Rosan juga masih terkendala dalam perbaikan layout serta penambahan sarana pintu tempat produksi. "untuk penambahan sarana pintu tempat produksi masih belum bisa dilakukan karena rencananya dibikinkan pintu kaca namun biayanya yang cukup tinggi". 

Di UD. Devarie Rosan ini dikelola oleh dua orang saja yaitu Pak bambang dan satu karyawan.

Kegiatan selanjutnya yaitu membuat pedoman manual mutu untuk UMKM yang terdiri dari manual sistem HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dan SOP (Standard Operational Production). Dengan adanya pedoman manual mutu ini UMKM dapat mempertahankan kualitas produk sesuai dengan standar yang berlaku serta terjamin keamanan pangannya.

Penulis: Elin Ken Khakiki Mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur

Dosen Pembimbing : Nur Rahmawati, S.T., M.T.

Supervisor : Pak Anam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun